Adakah Hubungannya Mengunyah Tidak Sempurna, Gigi Habis dan Gangguan Pencernaan?
Setiap makanan tidak terkunyah secara sempurna. Dan sejak dua tahun lalu setiap usai makan nasi, 3 - 4 jam kemudian saya menderita diare hebat.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Tribunnews.com membuka kontak Konsultasi yang akan dijawab Drg Anastasia Ririen
Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.
Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.
Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.
Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com.
Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com.
Pertanyaan Pembaca
Dear Dokter,
Usia saya nyaris 60 tahun. Empat tahun lalu gigi geraham bawah saya nyaris habis. Dengan demikian setiap makanan tidak terkunyah secara sempurna. Dan sejak dua tahun lalu setiap usai makan nasi, 3 - 4 jam kemudian saya menderita diare hebat. Pernah hingga dehidrasi hebat.
Menurut dokter, saya mengalami gangguan pencernaan. Kebetulan menurut yang pernah saya baca di Health, Kompas.com, sebaiknya saya makan makanan yang lunak dan mudah terserap. Itulah mengapa setelahnya saya lebih banyak mengurangi makan nasi lewat puasa, ataupun kadang mengkonsumsi mie instant. Dengan cara ini ternyata saya dapat "mengobati" diare tersebut.
Namun suatu saat ketika tengah berbincang dengan teman saya yang kebetulan merupakan seorang dokter, menurut Beliau sebaiknya saya menghindari konsumsi mie instant. Akhirnya saya rutin memasak bubur beras dengan cara konvensional (memasak hingga 2 jam) maupun dengan menggunakan rice cooker.
Pertanyaan saya, adakah hubungan antara cara mengunyah yang tidak sempurna itu dengan gangguan pencernaan? Selama ini gangguan pencernaan saya ini dapat saya antisipasi dengan cara saya makan roti, bubur beras, ataupun dengan berpuasa. Tetapi, harus selamanyakah sedemikian, Dok?
Sejak tahun 2004 saya terkena diabetes. Menurut keterangan beberapa dokter, makan bubur beras akan meningkatkan kadar gula darah saya. Informasi ini semakin membingungkan saya, Dok..
Pertanyaan saya berikutnya, bila benar ada hubungan antara cara mengunyah dengan gangguan pencernaan, dapatkan semua gigi geraham yang habis itu di pasangkan gigi palsu secara utuh, karena gigi geraham bawah yang tersisa pun sudah keropos?
Sekian, atas penjelasannya saya ucapkan terimakasih.
Salam, Panto.
Jawaban:
Dear Bapak Ponto, terimakasih atas kepercayaan Bapak mensharingkan detail kondisi Bapak pada saya. Saya memahami apa yang Bapak sampaikan.
Tidak dapat dipungkiri, proses alamiah pertambahan usia raga kita dapat berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi vitalitas raga kita, termasuk daya tahannya. Sistema pencernaan merupakan salah satu di antaranya. Organ-organ dalam sistema pencernaan kita dapat berubah makin sensitive karenanya.