Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Angkat Tumor Otak Tanpa Bedah Tengkorak

Berkat kemajuan teknologi, kini seorang penderita tumor, tak perlu lagi menjalani bedah operasi

Penulis: Samuel Febrianto
Editor: Sanusi
zoom-in Angkat Tumor Otak Tanpa Bedah Tengkorak
TRIBUNNEWS/DOMU D AMBARITA
Seorang staf RS Siloam Karawati foto di samping Leksell Gamma Knife Perfexion, alat pembunuh tumor pada otak tanpa harus melalui operasi bedah tengkorak di RS Siloam Karawaci, Tangerang, Banten, Jumat (8/11/2013). Alat seharga Rp 65 miliar ini telah dioperasionalkan di RS Siloam Karawaci, Tangerang, Banten. (TRIBUNNEWS/DOMU D AMBARITA) *** Local Caption *** 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berkat kemajuan teknologi, kini bagi seorang penderita tumor, tak perlu lagi menjalani operasi. Kok bisa?

Sebuah teknologi mutakhir bernama Gamma Knife, mesin menggunakan sinar gama, tumor di dalam otak manusia pun dapat dibunuh tanpa melalui operasi bedah tengkorak. Teknologi jenis ini telah dapat dimanfaatkan pasien di Rumah Sakit Siloam Karawaci, Tangerang, Banten.

Prof Dr dr Eka Julianta Wahjoepramono SpBS, Kepala Neuro Science Center RS Siloam Karawaci, mengatakan hingga saat ini di Asia Tenggara, alat seharga Rp 65 miliar itu, hanya dimiliki oleh rumah sakit yaitu di Rumah Sakit Siloam, Karawaci, Tangerang.

"Dengan menggunakan alat Gamma Knife ini, penderita tumor dapat diobati tanpa harus operasi atau bedah (tengkorak). Alat ini sangat mahal, makanya baru ada di sini," ujarnya kepada Tribunnews.com, akhir pekan lalu.

Memanfaatkan sinar gama, teknologi mutakhir ini lebih aman dan nyaman bagi penderita tumor. Menurut dokter Eka, mahalnya alat itu mengakibatkan tidak ada rumah sakit yang memiliki Gamma Knife. Kalaupun alat itu dapat diadakan di RS Siloam, bukan semata-mata dari pihak rumah sakit, melainkan adanya konsorsium sejumlah investor, termasuk pihak asing.

Eli, operator Gamma Knife, cara kerja alat itu adalah menghancurkan jaringan abnormal sambil menjaga jaringan sehat di sekitarnya. Pasien lebih cepat dalam penanganannya, karena tidak perlu bedah tengkorak.

Eli mencontohkan, sekali waktu, seorang eksekutif muda baru saja mendapat promosi kenaikan jabatan di perusahaanya. Satu syarat sebelum memangku jabatan yang membutuhkan vitalitas tinggi dan menuntut kesehatan fisik, pihak perusahaan mewajibkan si calon bos menjalani cek kesehatan secara menenyulur, general check-up.

BERITA TERKAIT

"Rupanya saat menjalani general check-up, orang tersebut kedapatan mengalami kelaianan di otak. Ada tumor, memang masih kecil. Dia sempat pusing, dan panik. Kalau menjalani operasi betah otak, pasti membutuhkan waktu relatif lama. Menjelang dan pascaoperasi saja, minimal seminggu di rumah sakit. Belum kalu dia masuk kerja, akan pusing-pasing karena operasi," kata Eli.

Dokter Eka yang menangani pasien tersebut pun merekomendasikan cara pembunuhan tumor di otak melalui penggunaan alat Gamma Knife. "Tindakan pembunuhan otak cuma sebentar. Meskipun hasilnya tegantung dari kondisi tiap pasien, kami tidak menyatakan sehari langsung sembuh, bisa beberapa lama," ujar Eli.

Gamma (baca gama) Knife radiosurgery adalah jenis terapi radiasi digunakan untuk mengobati tumor dan kelainan lainnya di otak. Ketepatan Gamma Knife radiosurgery sangat tinggi dengan tingkat kerusakan jaringan sel otak sangat minimal. Dalam beberapa kasus, Gamma Knife radiosurgery mungkin memiliki risiko efek samping lebih rendah dibandingkan dengan jenis lain dari terapi radiasi.

Gamma Knife radiosurgery sering menjadi pilihan yang lebih aman daripada operasi otak tradisional, yaitu bedah otak. Gamma Knife radiosurgery biasanya terapi satu kali selesai dalam satu hari.

Sinar gama dinotasikan dengan huruf Yunani, Y. Yakni sebuah bentuk energi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas