Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ikan Bandeng Organik yang Sehat, Empuk dan Gurih, Ini Tips Beternaknya

Selain sehat, ikan bandeng organik rasanya lebih empuk dan gurih. Harganya juga lebih mahal.

Penulis: Agung Budi Santoso
zoom-in Ikan Bandeng Organik yang Sehat, Empuk dan Gurih, Ini Tips Beternaknya
Tribunnews.com/ Agung Budi Santoso
Haji Haruna, petambak ikan bandeng organik (kanan) dari Kabupaten Barru, Sulsel. 

- Saat permukaan tambak sudah terbentuk mikroba, maka ribuan bibit bandeng atau udang bisa ditebar. Lazimnya bibit bandeng atau udang sudah berusia setidaknya seminggu sebelum ditebar.

- Ribuan bibit bandeng tersebut kemudian akan memangsa cacing-cacing yang muncul dari pupuk kompos yang ditebar di permukaan tambak. Inilah bahan pakan alami yang mereka santap sampai siap dipanen pada kurun waktu tiga bulan setelah ditebar.

Tahan Penyakit, Tidak Mudah Mati

Haji Haruna bertutur, tidak perlu pakan tambahan untuk ikan bandengnya hingga panen digelar. Ribuan bandeng benar-benar tumbuh besar dari pakan organik. Hal senada dituturkan Hasanuddin, ST, seorang petugas penyuluh perikanan dari Badan Ketahanan Pangan, Kabupaten Barru, Sulsel.

"Tingkat kematian bandeng organik jauh lebih kecil dibanding yang diternak dengan pakan kimia," kata Hasanuddin kepada Tribunnews.com.

Perikanan sistem organik memang amat layak diterapkan di kawasan ini. Faktor kerusakan ekologi akibat budidaya ikan secara kimia sejak tahun 1980 membuat kawasan ini jadi tidak ramah lingkungan.

Alkisah, menurut Boedi Sardjana Julianto, dari Oxfam (organisasi kemanusiaan dan bantuan asal Inggris), kawasan ini dulunya asri hijau dengan hutan mangrove-nya yang rindang. Tapi sejak tahun 1980, terjadi pembabatan hutan mangrove yang disulap jadi tambak-tambak udang dan bandeng.

Berita Rekomendasi

Sayangnya, sistem perikanan yang menerapkan bahan-bahan kimia berdampak pada kerusakan lingkungan. Ikan cepat penyakitan. Gagal panen dialami banyak petambak. Sejak itu, tambak-tambak dibiarkan terlantar. Petambak kembali jadi nelayan, tapi tetap miskin.

Tidak hanya kawasan pesisir di Kabupaten Barru saja yang mengalami kerusakan ekologi di Sulawesi Selatan, tapi juga di tiga kabupaten tetangganya. Yakni Maros, Pangkep dan Takalar.

Untuk merestorasi kawasan itu, Oxfam menggelar program 'Restoring Coastal Livelihood' (Restorasi Penghidupan Masyarakat Pesisir). Salah satunya membimbing para petambak untuk menerapkan perikanan yang ramah lingkungan. Pilihannya tentu perikanan organik.

"Jadi misinya memulihkan ekologi sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir," kata Boedi Sardjana yang juga Project Manager Restoring Coastal Livelihood (RCL) di kawasan itu.

Hasilnya sudah terlihat. Haji Haruna sukses bertambak udang dan bandeng secara organik. "Dari usaha ini pula saya bisa naik haji," tutur Haji Haruna. Ayo, siapa menyusul jadi petambak organik?

Agung BS

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas