Tak Percaya Diri Karena Gigi Gingsul, Bagaimana Kalau Dicabut Saja?
Saat SD sudah dibawa ke dokter gigi agar dicabut. Tetapi dokter tidak bersedia. Katanya itu gingsul, sehingga tidak usah dicabut.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Tribunnews.com membuka kontak Konsultasi yang akan dijawab Drg Anastasia Ririen
Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.
Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.
Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.
Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com.
Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com.
Pertanyaan Pembaca
Dokter Anastasia yang baik, saya Ilda, berusia 29 tahun. Gigi sebelah kiri bagian atas saya gingsul. Saat SD sudah dibawa ke dokter gigi agar dicabut. Tetapi dokter tidak bersedia. Katanya itu gingsul, sehingga tidak usah dicabut.
Seiring dengan pertambahan usia, saya jadi tidak percaya diri saat tertawa lebar. Dan saat menggosok gigi terkadang berdarah karena dibalik gingsulnya ada gigi yang menyelip. Juga, ada resiko caries.
Setelahnya, saya sudah konsul ke beberapa dokter gigi terdekat, bahkan ke dokter gigi senior dan memasuki pensiun. Tetapi mereka tidak berani mencabut gingsulnya. Alasannya sama: kalo dicabut, saya jadi tidak manis lagi. Juga disarankan bertanya pada dokter gigi lain.
Pertanyaan saya, apakah gigi gingsul akan mempengaruhi persyarafan atau sistem lainnya bila dicabut? Karena saya menghendaki gigi gingsul saya itu dicabut.
Terimakasih atas saran dan jawabannya.
Jawaban:
Dear Kak Ilda yang baik, terimakasih atas pertanyaannya.
Saya menduga, di balik ragam alasan yang disampaikan para dokter gigi sebelum ini, ada pertimbangan lain yang mungkin belum disampaikan secara lugas. Karena dalam kondisi tertentu bisa saja sang dokter gigi menyampaikan sesuatu dengan pilihan kata yang mudah dipahami oleh sang pemilik raga ..dalam hal ini Kak Ilda yang mungkin masih berusia belia saat itu.