Di Sinilah Tempatnya Limbah Bahan Berbahaya Beracun Diolah
Kalau limbah rumahtangga di buang ke TPA, bagaimana dengan limbah Bahan Berbahaya Beracun? Lokasi inilah jawabannya...
Penulis: Agung Budi Santoso
Indonesia dengan hutannya, menempatkan negara ini sebagai negara megabiodiversitas dan mega center keanekaragaman hayati dunia. Sebanyak 10% hutan hujan dunia terletak di wilayah Indonesia, ini dasarnya kenapa Indonesia disebut paru-paru dunia.
Namun, keanekaragaman hayati yang terkandung di dalamnya kian hari kian terancam keberadaannya, akibat deforestasi dan pengerusakan ekosistem secara liar. Perusakan hutan tanpa belas kasihan demi memperoleh keuntungan terus terjadi.
Salahsatu penyebabnya adalah Kehadiran industri-industri baru yang membuang limbahnya dengan tak mengindahkan resikonya bagi lingkungan. Limbah beracun berbahaya (B3) yang mereka hasilkan dibuang dengan tidak bijak alias serampangan.
Akibatnya bukan saja dapat mematikan kesuburan tanah, tetapi air yang terkandung dalam tanah juga dapat terkontaminasi hingga tak layak untuk dimanfaatkan manusia.
“Perkembangan teknologi dan kemajuan jamanyang tidak disertai oleh kesadaran lingkungan juga telah mengakibatkan timbulnya permasalahan lingkungan di seluruh dunia.Seperti yang kita ketahui, lingkungan hidup telah menjadi kunci utama untuk kelangsungan hidup manusia,” tuturnya.
Menurut pria kelahiran negeri Sakura Jepang tersebut, eksploitasi lingkungan diyakini akan memberikan dampak kerusakan alam bagi kehidupan manusia. Namun sebaliknya, pengelolaan yang tepat dari lingkungan dan sumber daya alam pasti akan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia itu sendiri.
Pihaknya melihat pengelolaan dan pengaturan (management) limbah industri harus benar-benar diperhatikan, “Karena itu yang sekarang menjadi masalah serius dunia dan membutuhkan perhatian khusus kita sebagai warga dunia,” tandasnya.
Dalam mendukung upaya melestarikan lingkungan hidup dari kerusakan tersebut, PPLi sebagai pelopor pengelolaan limbah berbahaya di Indonesia mengajak industry-industri di Indonesia untuk mulai bersama-sama menjaganya dengan mengelola limbahnya dengan benar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.