Keinginan Meninggal di Tanah Suci Dorong Jamaah Haji Sembunyikan Rahasia Penyakitnya
Cukup banyak jamaah haji sengaja sembunyikan rahasia aneka riwayat penyakitnya demi keinginan meninggal di Tanah Suci.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah jemaah haji yang menderita penyakit kronik pada musim haji 2014 mengalami peningkatan sekitar 30 ribu jiwa dari tahun sebelumnya. Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, salah satu faktor meningkatnya hal tersebut karena banyak jemaah haji yang memang berniat meninggal dunia di Arab Saudi.
Mereka percaya, jika meninggal saat menjalankan ibadah haji, maka akan masuk surga. "Umat Islam di berbagai belahan dunia percaya bahwa kematian di Tanah suci akan masuk surga. Jadi banyak yang menyembunyikan kesehatannya dan tetap melakukan ibadah haji," ujar Ghufron di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (6/10/2014).
Ghufron menjelaskan, pada 2013, jemaah haji yang mengalami sakit kronik sebanyak 47.476 jiwa. Sementara itu, yang menderita sakit dan berusia lanjut sebanyak 39.727 jiwa sehingga total 87.203 orang. Sedangkan tahun 2014, jemaah haji yang sakit kronik sebanyak 74.990 dan jemaah haji berusia lanjut menderita sakit kronik sebanyak 42.728 sehingga total 117.718.
Ghufron mengatakan, Wakil Menteri Kesehatan Arab Saudi, Abdullah Al-Asiri, pun mengeluarkan surat edaran kepada sejumlah negara yang mengirimkan jemaah haji. Al Asiri meminta para calon haji harus mampu secara fisik untuk menjalankan ibadah haji. Ia juga meminta para ulama di sejumlah negara untuk memberikan pengertian pada jemaah haji agar tidak membiarkan diri dalam keadaan sakit karena ingin meninggal di tanah suci.
"Dalam Islam tidak dibenarkan berniat dan memposisikan dirinya ketika dalam situasi dan kondisi berbahaya. Apalagi berniat meninggal di situ, ini tidak dibenarkan," terang Ghufron.
Menurut Ghufron, hal ini juga menjadi beban pelayanan kesehatan di Arab Saudi. Ghufron menjelaskan, Kementerian Kesehatan RI sejauh ini hanya memberikan keterangan kondisi kesehatan pada jemaah haji dan rekomendasi pembatalan pemberangkatan jika jemaah haji sedang hamil atau belum divaksin meningitis. (Dian Maharani)