Susah Buang Hajat? Coba Pijat di Titik Dekat Kemaluan Ini
Sembelit atau susah buang hajat? Tak harus obat-obatan medis. Coba sering-sering pijat di titik dekat kemaluan ini.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Jika Anda kerap memiliki masalah "ke belakang" seperti sembelit, tentu Anda sering merasa bersedia mencoba apa saja untuk mendapatkan kelegaan. Serat, pelunak feses, pembersih, semuanya berani dicoba.
Tapi ada satu hal yang mungkin belum Anda coba, dan kemungkinan keberhasilannya tinggi dan efek sampingnya nol. Kelemahannya, hal ini membutuhkan sedikit bantuan tangan.
Teknik ini melibatkan pemijatan area perineum atau kulit renggang yang memisahkan bagian kemaluan Anda dari anus. Lokasi ini berisi titik tekan, yang ketika dipijat, dapat meringankan sembelit.
Sembelit adalah keluhan super umum, hampir 19 persen dari kita pernah berurusan dengan hal itu dan dialami lebih banyak perempuan daripada laki-laki. Walau saat ini tersedia banyak obat-obatan untuk mengatasi keluhan tersebut, namun cara alternatif terkadang perlu dicoba.
Ibu hamil telah lama disarankan untuk memijat agian perineum mereka secara teratur untuk membantu merilekskan daerah tersebut dan mencegah sobekan selama persalinan. Para peneliti berpikir bahwa pijat yang sama dapat membantu mengendurkan perut juga.
Penelitian lalu dilakukan dengan membagi 100 responden yang semuanya memiliki masalah sembelit menjadi dua kelompok. Satu kelompok diberi info tentang perawatan standar, sementara yang lain menerima info pilihan pengobatan dan juga diajarkan bagaimana melakukan pijat perineum sendiri.
Setelah empat minggu, para peneliti menemukan bahwa kelompok pijat mengalami peningkatan fungsi usus dibandingkan dengan kelompok pertama. Peserta yang melakukan pijat mengatakan teknik ini membantu memecah atau melunakkan tinja mereka, dan 82 persen mengatakan mereka akan terus melakukannya setelah penelitian berakhir.
Peneliti akhirnya menyimpulkan bahwa dokter harus mengajarkan pasien mereka yang sembelit tentang bagaimana melakukan pijat perineum, bukan hanya memberitahu mereka tentang sereal bekatul atau mendorong mereka untuk berolahraga.
Sementara itu, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk membuktikan bahwa metode praktis ini benar-benar efektif, dan tidak ada salahnya untuk mencobanya lain kali jika Anda merasa tersumbat. (Eva Erviana)