Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengatasi Gangguan Kesuburan dengan Program Bayi Tabung IVF

Program bayi tabung menjadi salah satu pilihan bagi pasutri yang mengalami gangguan kesuburan dan ingin mempunyai keturunan tersebut.

Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengatasi Gangguan Kesuburan dengan Program Bayi Tabung IVF
Shutterstock
Ilustrasi bayi tabung. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Besaran masalah gangguan kesuburan di Indonesia sampai saat ini masih cukup tinggi. Data Biro Pusat Statistik tahun 2008 mencatat, dari keseluruhan data populasi di Indonesia, jumlah wanita usia produktif adalah sekitar 39,8 juta dan sebesar 10 sampai 15 persen (4 juta) di antaranya mengalami gangguan kesuburan. Program bayi tabung menjadi salah satu pilihan bagi pasutri yang mengalami gangguan kesuburan dan ingin mempunyai keturunan tersebut.

Terbatasnya jumlah klinik bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) yang ada di seluruh Indonesia, yaitu hanya 23 klinik (data IA-IVF tahun 2011) dan biaya program yang bagi sebagian pasutri kurang terjangkau ditengarai menjadi alasan untuk tidak mengikuti program bayi tabung.

Hadirnya suatu program yang canggih (sophisticated), modern, terjangkau (affordable), reproductive, technology atau SMART IVF diharapkan akan dapat membantu mereka yang membutuhkan. Klinik dr Sander B, Daya Medika mengembangkan konsep ini dalam mengembangkan unit unggulannya. Beberapa hal ini mengemuka dalam Seminar Media Selasa (16/12/2014) kemarin.

"Gangguan kesuburan merupakan kegagalan satu pasangan untuk mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual yang benar selama satu tahun tanpa memakai alat kontrasepsi. Faktor suami atau istri atau kombinasi keduanya dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Yang termasuk dalam faktor istri adalah gangguan pematangan sel telur, sumbatan saluran telur atau gangguan pada rahim dan indung telur. Sedangkan yang termasuk dalam faktor pria adalah masalah sperma," ungkap Dr.dr.Budi Wiweko, SpOG (K), Konsultan Fertility FKUI-RSCM sekaligus anggota tim IA-RC (Reproductive Clinic) dan IA-IVF (In Vitro Fertilization) Daya Medika.

Dalam presentasinya, ia menjelaskan data terakhir menunjukkan bahwa masalah gangguan kesuburan terjadi karena sumbatan saluran telur sebesar 35 persen, gangguan sperma sebesar 35 persen, gangguan pematangan telur sebesar 15 persen, unexplained sebesar 10 persen.

Pemeriksaan masalah gangguan kesuburan pada istri akan melihat apakah ada masalah pematangan telur, kerusakan saluran telur, kista coklat ataupun gangguan rahim. Sedangkan pada pria akan dilakukan analisa sperma, yaitu jumlah sperma, bentuk sperma serta gerak sperma.

Program bayi tabung merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kehamilan pada pasangan infertilitas (gangguan kesuburan) dengan cara mempertemukan sperma dan sel telur diluar tubuh manusia. Kemudian setelah terjadi pembuahan, sejumlah 2 hingga 3 embrio akan ditanam kembali ke rahim si calon ibu. Hal ini membedakannya dengan konsep inseminasi dimana proses pertemuan antara sperma dan sel telur tetap terjadi di dalam tubuh manusia.

BERITA TERKAIT

"Smart IVF, tidak sederhana (not simple) prosesnya karena sama dengan proses program bayi tabung lainnya yang melewati 8 tahapan, yaitu pemeriksaan USG, hormon, saluran telur dan sperma, penyuntikan obat untuk membesarkan sel telur, penyuntikan obat penekan hormon, pengambilan sel telur, pembuahan, pengembangan embrio, penanaman embrio serta tahap menunggu hasil," katanya.

Namun dengan konsep ini, biaya yang diperlukan lebih terjangkau dan dengan demikian diharapkan banyak pasutri yang menginginkan keturunan melalui program bayi tabung dapat terbantu.

"Pada tahun ketiga beroperasi, Daya Medika melihat peluang untuk mengembangkan unit-unit unggulan. Klinik dr. Sander B yang berlokasi di kawasan Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kini telah dilengkapi dengan unit Pusat Layanan Gangguan Haid dan Kesuburan serta Klinik Bayi Tabung IA-IVF. Selain untuk meningkatkan layanan yang sudah ada, kami berkomitmen agar unit unggulan ini dapat memperluas akses masyarakat di bidang layanan kesehatan reproduksi," ujar dr. Hasan, MARS, Direktur Daya Medika.

Melalui Pusat Layanan Gangguan Haid dan Kesuburan serta Klinik bayi tabung IA-IVF yang mengusung metode SMART IVF, ia berharap dapat menolong pasutri yang mendambakan kehadiran buah hati. (Daniel Ngantung)

Secara umum proses bayi tabung terdiri dari:
1. Pemeriksaan USG, hormon, saluran telur dan sperma
2. Penyuntikan obat penekan hormon
3. Penyuntikan obat untuk membesarkan sel telur
4. Pengambilan sel telur
5. Pembuahan
6. Pengembangan embrio
7. Penanaman embrio
8. Menunggu hasil

Waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti program bayi tabung adalah antara 4 hingga 6 minggu dengan tingkat keberhasilan program bayi tabung di seluruh dunia berkisar 40 hingga 50 persen.

Keberhasilan program bayi tabung sangat dipengaruhi oleh:
1. Usia calon ibu
2. Cadangan sel telur
3. Faktor penyebab infertilitas

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas