Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Anak Malas ke Sekolah, Salahkan Gen Orang Tua

Sebuah penelitian baru menyatakan bahwa kurangnya motivasi anak di sekolah bisa jadi disebabkan oleh keturunan genetiknya.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Anak Malas ke Sekolah, Salahkan Gen Orang Tua
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Seorang murid ketakutan ketika petugas medis memberikan suntikan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) di SDN Bawakaraeng 3, jl Gunung bawakaraeng, Makassar, Sulsel, Rabu (15/10). Kegiatan imunisasi itu merupakan bagian dari program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) guna memberikan perlindungan bagi anak-anak usia sekolah dasar terhadap penyakit campak, difteri dan tetanus. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

ditulis oleh wartawan TRIBUNNEWS.com, Ruth Vania Christine

TRIBUNNEWS.COM - Terkadang ada saja orangtua yang tidak habis pikir mengapa anaknya malas sekali di sekolah.

Akhirnya, si anak yang menjadi sasaran untuk disalahkan.

Namun ternyata, sebuah penelitian baru menyatakan bahwa kurangnya motivasi anak di sekolah bisa jadi disebabkan oleh keturunan genetiknya.

Dengan kata lain, orang tua pun harus introspeksi diri.

Setelah mempelajari 13.000 anak kembar dari enam negara yang berbeda, seorang profesor psikologi Stephen Petrill menemukan bahwa gen mengambil andil setidaknya 50 persen dari perbedaan motivasi anak ketika di sekolah.

Genetik dan lingkungan pribadi dikatakan menjadi faktor utamanya.

Berita Rekomendasi

Yang semakin membuat Petrill terkejut, penemuan tersebut konsisten ketika penelitian dilakukan pada sistem pendidikan dan budaya yang berbeda-beda pada enam negara itu.

Namun, dari hasil penelitian ini bukan berarti sang anak tidak harus didorong agar lebih termotivasi di sekolah.

Dalam situs Ohio States University, Petrill mengatakan, "Kita tentunya tetap harus mendorong dan memotivasi anak di kelas. Penemuan ini hanya memperlihatkan bahwa penyebab hal itu ternyata memang kompleks, tidak seperti yang diperkirakan."

Ia pun menambahkan bahwa sangat penting juga untuk memahami karakter dan kepribadian anak.

Alhasil, orang tua dan guru dapat melakukan pendekatan yang lebih relevan kepada anak.

"(Melalui penelitian ini) tidak berarti kita harus berusaha untuk mendukung dan memberikan inspirasi kepada anak, namun kita tetap harus tahu mengapa (motivasi) mereka berbeda," jelas para peneliti dalam situs American News.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas