Idealnya Sikat Gigi Diganti Tiga Bulan Sekali
Sikat gigi yang jarang diganti berisiko menimbulkan berbagai masalah gigi, mulai dari gigi berlubang hingga peradangan gusi.
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usia sikat gigi turut memengaruhi kesehatan gigi Anda.
Sikat gigi yang jarang diganti berisiko menimbulkan berbagai masalah gigi, mulai dari gigi berlubang hingga peradangan gusi.
Prof. Dr. drg. Melanie S. Djamil dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti menjelaskan, sikat gigi yang permukaan bulunya sudah megar karena dimakan usia tidak bisa membersihkan gigi secara optimal lagi.
Di samping itu, mengutip hasil penelitian University of Manchester, Melanie mengatakan, sekitar 200 jutaan bakteri menetap di sikat gigi yang usia pemakaiannya sudah di atas tiga bulan. Bakteri tersebut termasuk E.Coli dan staphylococci.
Alhasil, risiko gigi berlubang semakin meningkat. Begitu pula gusi semakin rentan terhadap peradangan. Masalah gigi juga disinyalir sebagai sumber penyebab berbagai penyakit sistemik, mulai dari paru-paru, jantung, diabetes, hingga masalah reproduksi.
"Idealnya sikat gigi harus diganti tiga bulan sekali," ujar Melanie di acara peluncuran kampanye Ayo Ganti Pakai Formula, Selasa (14/4).
Faktanya, data Nielsen 2014 menyatakan rata-rata orang Indonesia mengganti sikat gigi sekali dalam 10 bulan.
Pemilihan sikat dan pasta gigi juga perlu mendapat perhatian.
Melanie menyarankan, pilihlah sikat dan pasta gigi yang sesuai dengan kondisi gigi, misal untuk gigi sensitif atau gigi berjarak. Pastikan pula, kepala sikat gigi dapat mencapai bagian yang biasanya terlalu sulit dibersihkan.
"Kepala sikat jangan terlalu besar, jangan pula terlalu kecil. Jika terlalu kecil, gigi seri akan sulit dicapai. Permukaan bulu sikat juga harus bulat agar tidak melukai gusi," terang dia.
Oleh karena itu, lanjut Melanie, penting untuk mengenali kondisi gigi dan rongga mulut sebelum membeli.
Yuna Eka Kristina, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group, menjelaskan, Formula sebagai produk perawatan gigi dan mulut produksi negeri sendiri, sangat menaruh perhatian pada kesehatan dental masyarakat Indonesia.
"Oleh karena itu, kami meluncurkan kampanye ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya mengganti sikat gigi secara berkala," jelas Yuna.
Kampanye ini didukung oleh rangkaian produk Formula yang telah diformulasikan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Di jajaran sikat gigi, Formula menggunakan sikat dengan ujung lembut (well rounded), ujung kepala yang mengecil, dan gagang yang nyaman digenggam.
Selain itu, hadir pula pasta gigi yang mengandung System Protective Layer (SPL). SPL berfungsi untuk melindungi email gigi dari asam penyebab gigi berlubang.