Kerepotan Mengurus Bayi Kembar? Sebenarnya Tidak, Ini Panduannya
Mengurus bayi kembar tentu lebih repot dibanding bayi lahir tunggal. Tapi ada sejumlah tips untuk memudahkan mengasuhnya. Apa saja?
Editor: Agung Budi Santoso
Memang, diakui Nartono, tak jarang ditemui bayi kembar lahir belum cukup umur kehamilannya.
"Hal ini disebabkan ruang kandungan ibu dihuni oleh dua janin ditambah plasenta sehingga seolah-olah penuh. Ini diduga dapat mendorong percepatan kelahiran bayi-bayi tersebut," jelasnya.
Selain itu, adanya komplikasi dalam kandungan dan riwayat persalinan yang lalu atau posisi bayi di kandungan yang dapat mengancam kesukaran lahirnya si bayi, juga menjadi pertimbangan untuk melahirkan bayi kembar tersebut sebelum waktunya.
"Tentunya, pertimbangan tersebut telah pula diikuti persiapan-persiapan yang baik untuk kesejahteraan ibu dan bayinya."
Bagaimana dengan bayi kembar dimana yang satu gemuk dan satunya lagi kurus? "Itu disebabkan adanya pembuluh darah bayi dalam plasenta yang saling berhubungan, sehingga terjadi feto-fetal transfusion, yakni darah dari bayi kedua masuk ke dalam aliran darah bayi pertama.
Hal ini terjadi pada bayi kembar satu telur satu plasenta," terang Nartono. Karena itulah bayi yang satu lahir gemuk besar dan satunya lagi kecil kurus karena kurang gizi. Atau, yang satu lahir dengan warna kemerah-merahan (pletorik) dan yang lain keputih-putihan/pucat (anemia).
MENGATASI KEREPOTAN
Jadi, perawatan terhadap si kembar tak berbeda dengan merawat bayi tunggal.
Hanya memang Anda akan menjadi lebih sibuk dan repot karena sekaligus memiliki dua bayi.Apalagi jika si kembar lahirnya kurang bulan, tentunya akan lebih sulit dibanding bila lahirnya cukup bulan.
Namun cara merawatnya tetap sama. Sekarang tinggal bagaimana caranya mengatasi kerepotan tersebut.
Yang pasti, Anda perlu bantuan. Pertimbangkanlah untuk mempekerjakan seorang pengasuh dan sebaiknya yang sudah berpengalaman mengasuh bayi kembar.
Lain halnya bila ada anggota keluarga semisal nenek atau tante si kembar yang bisa dimintai bantuannya. Dengan demikian, kala Anda tengah menangani yang satu, yang lain ditangani oleh pengasuhnya.
Tentu Anda perlu melibatkan sang ayah, sekalipun sudah ada si pengasuh. Bagaimanapun, ayah tetap punya tanggung jawab untuk mengasuh si kembar. Banyak hal yang bisa dilakukan ayah.
Misalnya, menggendong atau bermain dengan yang satunya kala Anda memandikan yang lain. Terlebih di malam hari, peran-serta si ayah tentu sangat Anda butuhkan.