Tiru Gerakan Tari Ekstrim di Internet dan Medsos, Banyak Remaja Cedera
Kalangan dokter profesional menilai tren ini dapat merusak karir mereka sebagai panari profesional di masa depan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM - Penari muda banyak yang mengalami cedera karena meniru latihan peregangan tubuh ekstrim yang mereka saksikan di internet dan media sosial.
Kalangan dokter profesional menilai tren ini dapat merusak karir mereka sebagai panari profesional di masa depan.
Gambar penari yang melakukan peregangan ekstrim pada kaki dan pinggul mereka kini membanjiri Instagram dan YouTube. Mereka menunjukan posisi yang disebut "kalajengking" atau "over split leg mount", yang memaksa kaki mereka ke belakang kepala.
Fisioterapis tari, Lisa Howell mengingatkan penari untuk tidak sembarangan meniru gambar dan video di internet, setelah melihat lonjakan pasien yang mengeluhkan cedera pinggul dan punggung di kalangan penari berusia 11 sampai 14.
Dia mengatakan anak-anak tersebut memaksa tubuh mereka melakukan gerakan yang melampaui batas fisik mereka.
"Saat ini kita melihat banyak cedera atau sobekan pada bagian labral yakni sabuk tulang rawan berbentuk melingkar yang melingkupi bola dan soket sendi seperti pinggul dan bahu dan masalah-masalah pada punggung belakang di kalangan anak-anak berusia 11 hingga 12 tahun."
"Hal ini sangat membingungkan karena mereka meniru gerakan-gerakan itu untuk menjadi penari yang lebih baik, mereka sering berlatih sendiri ketimbang meminta pendapat dari penari profesional oleh karena itu mereka mendapatkan cedera ini begitu muda, "kata Ms Howell.
Tren meniru gerakan peregangan tubuh ekstrim ini juga telah menyebabkan penari-penari muda ini berusaha untuk meniru gerakan senam yang rumit yang dilakukan oleh pesenam yang sudah sangat terlatih.
"Masalah terbesar yang kita hadapi saat ini adalah banyak orang meniru gerakan senam ritmik dan berusaha memasukannya dalam gerakan tarian mereka dan berusaha melakukan hal ini dengan cara secepat-cepatnya atau instant, ketimbang memperhatikan dan mempelajari secara menyeluruh rincian dari latihan yang perlu dilakukan sebelum melakukan gerakan tersebut ," katanya.
"Jika pesenam itu tampak tidak aman maka mungkin itu memang bukan gerakan yang aman ,"
"Jika Anda merasa ngeri maka mungkin memang Anda layak ngeri melakukan gerakan itu."
Resiko cedera ini juga semakin meningkat seiring dengan populernya seni tari yang tengah populer.
Berdasarkan catatan Biro Pusat Statistik Australia, saat ini seni tari bahkan menjadi lebih populer daripada olahraga lainnya, kecuali untuk renang.
Para penari yang berbagi gambar gerakan tari mereka ini umumnya berasal dari Amerika Serikat dan Australia dan mereka memiliki ratusan atau bahkan ribuan pengikut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.