Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Heboh Kim Kardashian Makan Plasenta Bayinya, Benarkah Bisa Bikin Awet Muda?

Ketika aku bilang “memakan plasenta” bukan berarti memakannya langsung seperti steak.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Heboh Kim Kardashian Makan Plasenta Bayinya, Benarkah Bisa Bikin Awet Muda?
Kim Kardashian bersama buah hatinya, North West, alias Nori 

TRIBUNNEWS.COM - Kim Kardashian tidak pernah berhenti menebar sensasi untuk publisitasnya.

Kardashian yang baru melahirkan mempublikasikan mengenai proses plasenta yang ia makan serta alasan mengapa ia memutuskan untuk melakukannya.

“Ketika aku bilang “memakan plasenta” bukan berarti memakannya langsung seperti steak. Tapi dikeringkan dan berupa pil,” ujarnya

Setelah kelaharian anak pertamanya, ia mengumumkan pada Reality Show “Keeping Up with The Kardashians,” bahwa ia tertarik untuk memakan plasentanya sendiri. Alasannya, hal itu dapat membuat dirinya lebih awet muda.

Menurut E! News dia melakukannya ketika putrinya lahir.

Beberapa pasien menginginkan untuk menyimpan dan menjaga plasenta mereka karena alasan budaya.

Namun, tren yang berkembang justru seorang ibu baru yang ingin memakan plasentanya sendiri.

BERITA REKOMENDASI

Semakin populernya fenomena ini menimbulkan keyakinan bahwa mengkonsumsi plasenta mungkin menawarkan manfaat bagi kesehatan sang ibu.

Padahal tidak ada penelitian ilmiah untuk mendukung penjelasan ini.

Contohnya, beberapa orang percaya bahwa plasenta dapat membantu pada penderita depresi postpartum (depresi yang diderita oleh ibu setelah melahirkan).

Dalam dunia pengobatan Cina kuno, ekstrak plasenta biasanya dicampur dengan bumbu yang diambil untuk menghilangkan rasa sakit, merangsang produksi susu, bahkan untuk menyembuhkan impotensi.

Menurut Dr. Manny Alvarez, Editor Senior untuk Health News di FOX News Channel’s, ia gagal untuk menemukan manfaat konkret dari memakan plasenta kita sendiri. Komunitas medis juga jarang berkomentar mengenai praktik ini. Di rumah sakit, plasenta selalu dilihat sebagai bahan biohazardous. Kita perlu tahu bahwa terdapat jaringan manusia di dalamnya. Secara teori hal itu bisa membawa penyakit menular.


Namun pada kenyataannya, saat ini banyak rumah sakit secara aktif mencari prosedur penanganan pasien, yang ingin meminta plasentanya untuk dibawa pulang. Anehnya lagi, banyak pihak medis memenuhi permintaan tersebut.

Alvares juga mengatakan ibu yang ingin memakan plasentanya sendiri perlu berpikir dengan baik. Kita harus sadar bahwa bahan ini harus ditangani dengan hati-hati. Selain itu kita juga perlu melindungi orang-orang di sekitar kita dari setiap limbah jaringan yang mungkin tidak cocok untuk dikonsumsi. (Foxnews.com)

Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas