Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Telat Haid Tapi Hasil Test Pack Kok Negatif, Ibu Hamil Gak Sih?

Dan jika terlambat menstruasi tapi hasil tesnya negatif, normalkah kondisi tersebut?

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Telat Haid Tapi Hasil Test Pack Kok Negatif, Ibu Hamil Gak Sih?
IST

TRIBUNNEWS.COM - Ketika mencoba hamil, Ibu pasti akan merasa sangat senang saat terlambat datang bulan, apalagi jika telatnya sampai dua minggu.

Meski begitu, ketika mencoba mengeceknya dengan tes kehamilan pribadi, bahkan hingga tiga kali, hasilnya selalu negatif.

Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah terlambat menstruasi selalu bisa dianggap sebagai awal kehamilan?

Dan jika terlambat menstruasi tapi hasil tesnya negatif, normalkah kondisi tersebut?

Menurut para pakar, jika tes-tes kehamilan pribadi yang Ibu lakukan, bahkan hingga tiga kali, setelah Ibu terlambat menstruasi selama dua minggu hasilnya selalu negatif, kemungkinannya Ibu tidak hamil—meski demikian tidak ada salahnya untuk memastikannya kepada dokter kandungan.

Ovarium Ibu normalnya melepaskan satu sel telur setiap bulannya, dan sekitar 14 hari setelah sel telur dilepaskan, jika tidak dibuahi, lapisan dalam rahim Ibu akan meluruh dan periode menstruasi pun dimulai.

BERITA TERKAIT

Jika ovarium Ibu tidak melepaskan sel telur seperti seharusnya, rahim Ibu tidak akan bisa menerima tanda-tanda yang ia butuhkan untuk memulai periode menstruasi.

Ada kalanya wanita menggunakan pil KB untuk membantu ovarium dan rahim mereka berkomunikasi sehingga mendapatkan menstruasi yang teratur, tapi hal itu tak akan bermanfaat bagi Ibu jika Ibutengah mencoba untuk mendapatkan momongan.

Jika Ibu tidak mengalami menstruasi selama tiga periode berturut-turut dan tes kehamilan pribadi Ibu menunjukkan hasil yang negatif, ada baiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter Ibu sehingga ia bisa melakukan evaluasi menyeluruh seandainya ada sesuatu yang salah dengan tubu.

Ada banyak penyebab yang membuat wanita tak lagi mengalami menstruasi teratur, salah satunya adalah melakukan olahraga secara berlebihan.

Berikut tiga kemungkinan penyebab lainnya:

Gangguan tiroid.
Jika kelenjar tiroid Ibu, yang mengendalikan metabolisme tubuh, tidak bekerja dengan baik, jadwal menstruasi Ibu akan terganggu. Gejala lain dari gangguan tiroid adalah kelelahan yang ekstrim, rambut rontok, meningkatnya bobot tubuh, dan merasa dingin terus-menerus ketika orang lain merasa nyaman dengan suhu sekitar. Tes darah sederhana bisa memastikan apalah tiroid Ibubekerja dengan baik atau tidak. Ibu dapat mengatasi gangguan itu dengan obat-obatan dari dokter.

Terlalu banyak hormon prolaktin.
Ibu mungkin tidak mengalami satu periode menstruasi (atau lebih) jika Ibu memproduksi hormon prolaktin dalam jumlah tinggi yang tidak normal. Tubuh wanita biasanya membuat prolaktin saat menyusui, dan itu sebabnya menstruasi biasanya tidak terjadi ketika Ibu menyusui. Jika hal inilah yang terjadi pada Ibu, akan melihat adanya cairan seperti susu di puting susu. Kondisi ini biasanya bisa diatasi dengan obat-obatan.

Sindrom ovarium polikistik.
Kondisi ini memengaruhi hormon yang melepaskan sel telur yang sudah matang. Pada wanita yang menderita sindrom ovarium polikistik, sel telurnya tetap berada di ovarium karena itu tak akan terjadi pembuahan. Gejalanya biasanya dimulai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.

Apabila Ibu mengalami terlambat menstruasi tapi hasil tesnya negatif, atau menstruasi Ibu menjadi tidak teratur, diskusikan kondisi tersebut kepada dokter untuk memastikan apakah Ibu hamil—dan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi jika Ibu tidak hamil.

Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas