Saat si Kecil Demam,Termometer Apa yang Baik untuk Mengukur Suhu Badan Anak?
Pengukuran suhu badan di ketiak lebih reliabel walaupun ini merupakan cara mendapat suhu badan yang paling mudah.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Sedih melihat anak sedang menderita demam dan kadang-kadang juga mengkhawatirkan.
Melihat anak tergolek lemah dan hilang keceriaan sudah barang tentu memuat setiap orangtua tak tega.
Namun ingat, demam adalah sebuah kasus yang kerap terjadi pada anak.
Demam merupakan mekanisme pertahanan tubuh melawan infeksi.
Tubuh butuh meningkatkan suhu badan untuk membunuh kuman.
Dalam banyak kasus, demam sebenarnya tak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.
Lantas, seberapa sering Anda perlu mengecek suhu badan anak?
Tergantung situasi, sebaiknya tanyakan hal ini pada dokter anak. Kendati pada umumnya, orangtua tak perlu mengukur suhu badan terlalu sering.
Termometer apa yang terbaik bagi anak?
Termometer digital adalah yang terbaik. Selain dapat membaca secara akurat, termometer digital dapat digunakan untuk mengukur suhu secara bervariasi. Bisa secara oral, rektal juga di ketiak.
Pada anak yang masih kecil, pengukuran secara rektal dikatakan lebih akurat dibanding yang lain.
Pada anak usia 4 hingga 5 tahun, bisa diukur melalui oral. Dan, pengukuran suhu badan di ketiak lebih reliabel walaupun ini merupakan cara mendapat suhu badan yang paling mudah.
Ingat-ingat untuk menambahkan hitungan pengukuran suhu badan lewat ketiak. Ini akan lebih mendekati suhu badan yang sebenarnya sebagaimana yang dimiliki anak.
Selain mengukur suhu tubuh, perhatikan perilaku anak untuk menyimpulkan kondisi anak.
Jika anak mengalami demam namun masih bisa senyum dan bermain, ini masih pertanda baik.
Dokter akan lebih menaruh perhatian jika anak sudah menjadi kurang responsif atau menangis tak terkontrol