Sudah Benarkah Cara Ibu Menggendong Bayi?
Banyak orangtua melakukan kesalahan dalam menggendong bayi.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Menggendong bayi mungkin menjadi hal sehari-hari yang dilakukan ibu.
Banyak cara untuk menggendong bayi mulai dengan menggunakkan tangan hingga alat bantu gendongan bayi yang kini punya beragam jenis.
Namun, banyak orangtua melakukan kesalahan dalam menggendong bayi. Tak hanya terjadi pada orangtua baru, kesalahan ini juga umum terjadi pada orangtua yang sudah berpengalaman.
1.Menggunakkan gendongan yang ukurannya tidak pas
Saat memakai gendongan, Mama sering kali tidak memikirkan gendongan yang pas untuk si kecil. Di samping kenyamanan ibu, gendongan dengan ukuran yang pas sangat dibutuhkan untuk bayi.
Gendongan tidak boleh terlalu longgar atau bahkan terlalu ketat. Hal ini untuk menjaganya tetap aman. Untuk memastikan ukuran pas, saat membeli sebaiknya mencocokkan dengan ukuran tubuh bayi.
2. Saat menggendong melakukan aktivitas lain.
Memakai gendongan sering kali dilakukan agar ibu atau ayah bisa melakukan kegiatan lain. Namun, hal ini sebaiknya tidak dilakukan.
Meski telah menggunakkan alat bantu, keamanan bayi harus tetap diperhatikan. Bayi bisa bergerak ke berbagai arah sehingga sangat memungkinkan untuk jatuh. Pengawasan Mama tetap dibutuhkan dalam hal ini. Hindari melakukan kegiatan dengan alat bahaya seperti memasak.
3.Menggendong terlalu rendah
Tidak hanya berdampak buruk, menggendong terlalu rendah juga memberikan rasa sakit untuk ibu.
Sebaiknya ketika menggendong di depan, kepala bayi harus berada di dada. Sementara ketika menggendong di belakang, kepala bayi harus bersandar pada bahu. Hal ini akan menjaga si kecil tidak merosot ke bawah. Pengawasan terhadapnya juga jadi lebih mudah.
4.Tidak memberikan akses oksigen kepada bayi
Menutup muka bayi saat menggendong menjadi salah satu kesalahan yang pasti ibu lakukan. Ingin menjaga bayi dari debu atau panas jadi alasan menutup muka bayi. Namun, hal ini akan membuat bayi tak mampu bernapas.
Kasus kematian akibat kesalahan ini sudah sering terjadi. Mama juga perlu memerhatikan posisinya ketika tidur. Jika dagunya menempel pada dadanya, Mama perlu memperbaiki posisinya. Biarkan ia bersandar pada dada Mama.
5.Tidak menjaga leher bayi
Saat bayi tidur, ia tak bisa menjaga posisi kepalanya tetap tegak. Lehernya akan melemas dan akan membuatnya tidur dengan posisi mendongak. Hal ini juga sering kita rasakan jika tidur dalam posisi duduk.
Namun, ibu perlu mengetahui bahwa otot dan tulang leher bayi belum sempurna. Hal ini tentu membahayakan. Teliti dan mengawasi bayi saat tidur di dalam gendongan harus dilakukan. Menggunakan gendongan tidak berarti Mama tidak mengawasinya.
Beberapa kesalahan menggendong bayi pasti Mama sering lakukan. Badan bayi yang masih berkembang dan masih rentan perlu terus diawasi. Pilihlah gendongan bayi yang membuat nyaman dan sesuai dengan usianya. Bahan yang lembut juga diperlukan agar kulit bayi tidak iritasi.
(Niken/Pop Sugar)