Kematian Akibat Hepatitis Virus Berhubungan dengan Hepatitis B dan C Kronis
Apalagi bagi mereka yang telah memiliki kerusakan hati dan berisiko tinggi mengalami komplikasi bahkan kematian dini
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian besar orang yang telah terinfeksi virus Hepatitis B kronis (HBV) atau virus Hepatitis C (HCV) membutuhkan pengobatan selama periode hidup mereka.
Apalagi bagi mereka yang telah memiliki kerusakan hati dan berisiko tinggi mengalami komplikasi bahkan kematian dini.
“Sebagian besar morbiditas dan mortalitas akibat Hepatitis virus berhubungan dengan Hepatitis B dan Hepatitis C yang kronis”, ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr H Mohamad Subuh MPPM pada pembukaan Workshop on Developing The Regional Action Plan For Hepatitis di Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Dikatakan Subuh, hepatitis merupakan peradangan pada organ hati yang disebabkan oleh berbagai sebab, seperti bakteri, virus, proses autoimun, obat-obatan, perlemakan, alkohol dan zat berbahaya lainnya.
"Infeksi dari virus, bakteri, dan parasit menjadi penyebab umum Hepatitis dan infeksi karena virus Hepatitis A, B, C, D atau E merupakan yang terbanyak. Juga infeksi virus lainnya, seperti mononucleosis infeksiosa, demam kuning, atau sitomegalovirus," katanya.
Untuk pengendalian virus hepatitis, Kementerian Kesehatan RI memiliki 5 aksi utama, yaitu peningkatan kesadaran, kemitraan dan mobilisasi sumberdaya dan pengembangan surveilans Hepatitis untuk mendapatkan data sebagai dasar untuk penyusunan respons penanggulangan.
"Kementerian Kesehatan akan memperkuat hukum dan peraturan, mengupaya pencegahan secara komprehensif dan deteksi dini yang ditindak lanjuti mencakup akses Perawatan, dukungan dan pengobatan," katanya.
Diharapkan dengan upaya pencegahan dan pengendalian Hepatitis di Indonesia tersebut, akan tercapai Eliminasi Penularan Hepatitis B, bersama dengan HIV dan Sifilis dari ibu ke anak tahun 2020; sedangkan Eliminasi Hepatitis C diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030.