Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kapan Harus Berhenti Membedong Bayi? Berikut Penjelasannya

Orangtua yang suka membedong bayi biasanya harus terbangun tiap 20 menit pada malam hari untuk merapikan bedongan bayi.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kapan Harus Berhenti Membedong Bayi? Berikut Penjelasannya
NEW HEALTH ADVISOR
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Membedong bayi merupakan salah satu cara untuk membuat bayi nyaman, rileks, dan harapannya jadi cepat tertidur.

Namun ada satu hal yang perlu Mama ketahui mengenai kebiasaan membedong bayi.

Sama seperti penggunaan empeng atau dot, penggunaan bedong bayi bisa menjadi kebiasaan tidur yang sulit dihentikan.

Orangtua yang suka membedong bayi biasanya harus terbangun tiap 20 menit pada malam hari untuk merapikan bedongan bayi.

Ketika hal itu terjadi, Mama biasanya akan bertanya-tanya, "Bisakah menghentikan kebiasaan membedong bayi? Kapan harus berhenti membedong bayi?"

Sebenarnya, tidak sulit berhenti membedong bayi. Mama bisa menghentikan kebiasaan membedong bayi kapan saja Mama merasa sudah waktunya. Bagaimana pun, Mama yang tahu bagaimana kondisi si bayi, kan?

Yang perlu Mama ingat, kebanyakan orangtua menggunakan bedongan untuk menenangkan bayi baru lahir, kemudian menghentikan pemakaiannya pada usia 3 atau 4 bulan.

Berita Rekomendasi

Jadi, bayi usia 6 bulan ke atas biasanya sudah tidak perlu dibedong. Secara alami mereka juga mulai menolak dibedong, meskipun ada juga yang baru bisa tidur ketika dibedong di usianya yang ke-6.

Jika Mama masih dalam tahap bersiap untuk berhenti membedong bayi, ini yang perlu Mama ketahui:

1. Usia rata-rata bayi saat berhenti memakai bedong adalah sekitar 3 atau 4 bulan.

2. Bayi baru lahir biasanya mengalami refleks Moro (refleks kejut akibat suara-suara), dan kebanyakan bayi tidak bisa mengatasinya sampai usia 4 atau 5 bulan.

Jadi hati-hati jika ingin berhenti membedong bayi, pastikan Mama tidak menghentikan kebiasaan itu terlalu cepat. Jika refleks kejut bayi masih kuat, dia bisa membuat dirinya terkejut sendiri dan terbangun pada siang dan malam hari.

3. Jika bayi bisa membuat bedongannya terlepas, hal ini bukan selalu menandakan sudah waktunya berhenti dibedong.

Tetapi jika bayi terus-menerus meloloskan diri dari bedongannya tiap malam, dan kalau bedongnya terpasang longgar, berarti sudah waktunya berhenti memasang bedong. Atau, ganti dengan kain bedongan yang lebih aman.

4. Bayi yang dibedong seharusnya tidur telentang. Jadi jika ia sudah bisa berguling dan berbaring tengkurap ketika tidur, itulah tanda-tanda bayi tidak perlu dibedong lagi.

5. Pastikan bayi tidak dibedong sepanjang hari. Meskipun membedong bayi itu aman, ia juga perlu bergerak bebas di saat tidak tidur.

Dengan begitu bayi bisa tumbuh lebih kuat dan mengembangkan ketrampilan motorik kasarnya. Kalau bayi dibedong sepanjang waktu, mulailah menghentikan kebiasaan membedong perlahan-lahan saat ia tidak tidur.

6. Jika Mama berniat melatih si bayi tidur sendiri di boks, pertama-tama Mama harus berhenti membedongnya sebelum melatihnya tidur sendiri.

Melatih tidur sendiri antara lain juga mengajarkan anak menenangkan dirinya sendiri ketika kepanasan atau terganggu suara-suara. Pada saat itu, bayi harus dalam keadaan bebas (tidak dibedong) agar bisa belajar menenangkan diri.

Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas