Fakta yang Harus Anda Ketahui Sebelum Menyimpan Darah Tali Pusat
Darah tali pusat mengandung sel punca yang disebut-sebut bisa meregenerasi sel yang rusak.
Penulis: Nurul Hanna
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan tribunnews.com, NurulHanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Darah tali pusat mengandung sel punca yang disebut-sebut bisa meregenerasi sel yang rusak.
Metode Menyimpan Darah Tali Pusat diklaim sebagai asuransi penyakit serius di kemudian hari.
Namun sebelum memutuskan menyimpan darah tali pusat bayi Anda, sebaiknya perhatikan hal ini.
1. Apa itu darah tali pusat?
Darah tali pusat atau disebut juga dengan "darah plasenta" adalah darah yang berada di dalam tali pusat. Setelah proses persalinan, tali pusat dipotong dan biasanya dibuang sebagai limbah medis. Namun kini darah tersebut dapat disimpan hingga puluhan tahun.
2. Bagaimana proses pengambilan darah tali pusat?
Setelah bayi lahir, tali pusat akan dijepit pada dua tempat dan digunting di antaranya. Kemudian dalam hitungan menit dokter kandungan atau bidan akan mengalirkan darah tali pusat ke dalam kantong darah sekali pakai dengan dua lapisan yang steril.
3. Apakah ada perbedaan pengambilan darah pusat antara persalinan normal dan caesar?
Secara umum tidak ada perbedaan dalam keduanya. Namun, pada proses persalinan caesar, dokter harus lebih berhati-hati.
"Saat operasi caesar rahimnya kan terbuka. Kalau dokternya terlalu lama mengambil darah tali pusat, rahimnya bisa berdarah terus menerus hingga proses selesai," kata Dr. Ardiansjah Dara SpOG, dokter kandungan Rumah Sakit Siloam.
4. Berapa jumlah darah tali pusat yang bisa diambil?
Kurang lebih 200-300 cc, tergantung besar tali pusat setiap ibu yang berbeda-beda. Minimal dapat diambil hingga 100cc.
Sampel darah ibu juga harus diambil dalam waktu 48 jam sebelum atau sesudah kelahiran bayi.
Darah ibu akan diuji untuk memastikan keamanan dan kualitas darah tali pusat sesuai standar.
5. Apa yang dimaksud dengan sel punca darah pusat?
Sel punca atau stem cell adalah sel yang berasal dari darah tali pusat yang bertanggung jawab mengisi darah dan regenerasi sistem kekebalan tubuh.
6. Siapa saja yang dapat memanfaatkan sel punca?
Sel punca yang berasal dari tali pusat cocok untuk bayi yang dilahirkan dengan presentase 100 persen. Orang tua dan saudara kandung juga mendapatkan kesempatan sebesar 25 persen sel punca tersebut cocok jika dibutuhkan.