Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengapa Air Putih Tak Bermanfaat untuk Bayi 0-6 Bulan? Ini Penjelasan Dari Ahli

Berikut ini alasan mengapa bayi jangan diberi air putih jika usianya masih di bawah 6 bulan menurut penjelasan ahli.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Mengapa Air Putih Tak Bermanfaat untuk Bayi 0-6 Bulan? Ini Penjelasan Dari Ahli
net

TRIBUNNEWS.COM - Sebagian orangtua beranggapan, bayi harus minum air putih setelah minum ASI atau minum obat (jika bayi sakit dan harus mengonsumsi obat).

Padahal dibanding risikonya, minum air putih tidak bermanfaat bagi bayi yang masih berusia 0-6 bulan.

Berikut ini alasan mengapa bayi jangan diberi air putih jika usianya masih di bawah 6 bulan menurut penjelasan dr. Utami Roesli, Sp.A., MBA., CIML, IBCLC, dari Sentra Laktasi Indonesia:

1. INFEKSI BAKTERI

Pemberian air putih pada bayi 0-6 bulan berisiko membuat bayi terinfeksi bakteri jika air yang dipakai tercemar.

Utami sendiri pernah mempunyai pengalaman, pasiennya yang berusia sekitar 1 bulan, ibunya melaporkan jika bayinya sering buang air besar hingga belasan bahkan puluhan kali dalam sehari.

Ibunya mengira anaknya mencret karena penyakit, sehingga yang tadinya diberi ASI, kemudian diberikan juga air putih dan susu formula. Hasilnya bayi yang tadinya mencret normal justru pencernaannya terinfeksi bakteri.

BERITA REKOMENDASI

Hal ini diketahui dari feses bayi yang mengandung darah. Kemungkinan besar, infeksi itu muncul karena asupan air putih tidak steril yang diberikan ibunya. Apalagi jika perlengkapan minumnya pun tidak higienis dan tercemar bakteri.

Baca juga: Manfaat ASI untuk Ibu dan Bayi

2. ELEKTROLIT TERBUANG

Ginjal bayi 0-6 bulan belum berfungsi dengan baik, sehingga jika ia diberi air putih dalam jumlah banyak maka air seni akan membawa keluar elektrolit dalam darah, misalnya natrium atau sodium, yang sebenarnya berguna bagi tubuh untuk proses metabolisme. Jika kekurangan natrium/sodium, bayi berisiko mengalami kejang, karena kehilangan sodium dapat memengaruhi aktivitas otak.

Semakin banyak elektrolit yang "terbuang", semakin banyak risiko negatif yang dapat dialami. Alhasil, kalau bayi mengeluarkan banyak elektrolit dari semua organ tubuhnya, baik jantung, ginjal, paru-paru, maka aktivitas otak dapat terganggu. Gejalanya, bisa berupa suhu tubuh rendah hingga kejang-kejang.

3. FUNGSI GINJAL TERGANGGU

Risiko lain bila bayi diberi air putih dalam jumlah signifikan yaitu merusak ginjal. Fungsi ginjal sebagai pengatur keseimbangan cairan di dalam tubuh belumlah sempurna pada bayi usia 0-6 bulan. Memang pada usia kehamilan 35 minggu, ginjal bayi sudah terbentuk, tapi belum berfungsi dengan baik. Begitu pun setelah bayi lahir. Walau bentuk ginjal sudah sempurna. Hal ini bertahan hingga usia bayi 6 bulan.

Halaman
12
Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas