Mengenal Teknologi Laser untuk Atasi Varises, Tutup Pembuluh Darah Vena yang Bermasalah
Varises terjadi ketika pembuluh darah vena membesar dan melebar, akibat katup vena yang tidak berfungsi optimal.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Mengenal Teknologi Laser untuk Atasi Varises, Tutup Pembuluh Darah Vena yang Bermasalah
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Varises bukan sekadar masalah estetika, tetapi juga kondisi kesehatan yang dapat mengganggu aktivitas harian.
Varises terjadi ketika pembuluh darah vena membesar dan melebar, akibat katup vena yang tidak berfungsi optimal.
Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular, dr Aflah Dhea Bariz Yasta, SpBTKV menyatakan mengatakan, kondisi ini menyebabkan darah menggenang dan menimbulkan gejala seperti pembuluh darah yang tampak menonjol, rasa nyeri, pembengkakan, serta kram pada kaki.
"Beberapa gejala umum varises meliputi pembuluh darah berwarna kebiruan yang menonjol di kaki, rasa pegal, nyeri dan berat pada kaki, pembengkakan di pergelangan kaki dan kram kaki di malam hari," kata Aflah dalam keterangannya, Selasa (31/12/2024).
Varises sendiri biasanya muncul karena duduk atau berdiri terlalu lama sehingga aliran darah di kaki terhambat, sehingga darah mengumpul di pembuluh vena.
"Pada wanita hamil terjadi karena perubahan hormon, peningkatan volume darah, dan tekanan janin membuat vena melebar," katanya.
Seseorang yang tergolong obesitas atau berat badan berlebih rentan karena memberi tekanan pada vena, membuat katup bekerja lebih keras.
"Faktor penuaan membuat elastisitas pembuluh darah berkurang, katup melemah, sehingga darah mudah menggenang," katanya.
Juga faktor genetik atau keturunan yakni pembuluh darah yang lemah atau katup vena yang rusak sering kali diturunkan secara genetik.
Saat ini, salah satu penanganan melalui Endovenous Laser Ablation (EVLA), yakni metode modern untuk mengatasi varises dengan teknologi laser yang minimal invasif.
"Prosedur ini bekerja dengan menutup pembuluh darah vena yang bermasalah, sehingga aliran darah dialihkan ke vena yang lebih sehat," kata dokter yang berpraktek Klinik Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular Bethsaida Hospital Gading Serpong ini.
Prosedur EVLA ini minim sayatan sehingga tidak meninggalkan bekas luka, prosedur hanya memakan waktu 30 - 60 menit, minim rasa sakit karena dibius lokal, pasien dapat beraktivitas kembali dalam 1-2 hari dan risiko komplikasi minimal.
"Banyak pasien datang dengan keluhan nyeri dan pegal pada kaki yang sudah berlangsung lama. Pasien bisa langsung beraktivitas kembali dalam waktu singkat," kata dr Aflah Dhea.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.