Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Jangan Sepelekan Gejala Anak Terlambat Bicara

Setiap anak belajar bicara pada tingkat yang berbeda-beda, tapi kebanyakan akan mengikuti runtutan waktu yang umum.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Jangan Sepelekan Gejala Anak Terlambat Bicara
net
anak bicara1 

TRIBUNNEWS.COM - Setiap anak belajar bicara pada tingkat yang berbeda-beda, tapi kebanyakan akan mengikuti runtutan waktu yang umum.

Apabila buah hati Ibu tidak mengikuti jadwal yang semestinya hingga hitungan minggu, segera konsultasikan kondisi si kecil ke dokter. Jangan-jangan itu tanda anak alami keterlambatan bicara.

Menyadari dan menangani masalah bicara sedini mungkin sangatlah penting untuk perkembangan bahasa dan kognitif anak kelak.

Ingat, rentang waktu untuk perkembangan bahasa sangatlah lebar, dan anak Ibu mungkin saja mengalami tanda keterlambatan bicara selama perjalanannya.

Anak batita mungkin akan mengulang-ulang beberapa kata di tengah kalimat untuk menjaga perhatian orangtuanya selagi ia memformulasikan sisa pemikiran.

Tapi ini berbeda dengan gagap ya. Bayi yang lahir prematur biasanya jadwal berbicaranya pun akan tertunda beberapa minggu atau bulan. Dan biasanya bayi prematur akan mengejar ketertinggalannya pada usia 2 tahun.

Lalu kapan waktu paling pas bagi Ibu untuk mulai merasa khawatir akan tanda anak alami keterlambatan bicara?

Berita Rekomendasi

Sebagai aturan umumnya, percayalah pada insting Ibu. Jika Ibu merasa ada sesuatu yang tidak beres, segera ke dokter anak.

Pada dasarnya, orangtualah yang paling mengerti perkembangan si kecil. Sebagai panduan dasar, perhatikanlah gejala-gejala anak terlambat bicara di bawah ini:

Saat 12 bulan:
* Tidak mengucapkan “mama” atau “papa”.
* Tidak menggunakan gerakan tubuh, seperti melambaikan tangan, menggoyangkan kepala, atau menunjuk.
* Tidak berlatih menggunakan setidaknya beberapa konsonan, seperti “p” atau ‘b”.
* Tidak bisa mengerti dan merespons kata-kata, seperti "tidak" dan "bye-bye".
* Tidak menunjuk pada hal-hal yang menarik, contoh burung atau pesawat terbang.
* Tidak mengucapkan satu kata pun saat usia 12-15 bulan.
* Jangankan bicara, mengoceh pun tidak.

Saat 18 bulan:
* Tidak menunjukkan setidaknya salah satu organ tubuh yang Ibu tanyakan.
* Tidak berusaha berkomunikasi dengan Ibu ketika mereka membutuhkan bantuan atau menunjuk sesuatu yang mereka inginkan.
* Tidak mengucapkan setidaknya 6 kata.

Antara 19-24 bulan:
* Tidak mengalami perkembangan kosakata secara cepat (sekitar 1 kata baru tiap minggu).


Saat 24 bulan:
* Tidak merespons pada pengarahan atau perintah sederhana.
* Tidak melakukan aktivitas “pura-pura” dengan boneka atau dirinya sendiri (seperti menyisir rambutnya atau menyuapi si boneka).
* Tidak meniru aksi atau kata orang lain.
* Tidak bisa menunjukkan gambar yang benar di buku.
* Tidak bisa menggabungkan dua kata sekaligus.
* Tidak tahu kegunaan dari benda-benda rumah tangga yang umum, seperti sendok, sisir, dan garpu.

Saat 25 bulan:
* Tidak menggunakan 2-4 kata pada kalimat sederhana.
* Tidak bisa menyebutkan beberapa bagian tubuh.
* Tidak bisa bertanya pertanyaan sederhana.

Halaman
12
Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas