Pentingnya Perawatan Luka Secara Benar
Sebuah penelitian menunjukkan prevalensi pasien dengan luka adalah 350 per 1000 populasi penduduk dunia
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampai saat ini, masyarakat belum aware pentingnya perawatan luka yang benar.
Perawatan luka yang seadanya membuat luka membesar hingga bisa membahayakan, bisa menyebabkan amputasi.
"Banyak yang tidak tahu ada orang yang harus diamputasi, diawali satu titik luka yang tidak ditangani secara benar," kata Adisaputra R dari Pusat Luka The Specialist Jakarta dan Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk Jakarta, akhir pekan lalu.
Setelah diamputasi bukan menyelesaikan masalah, kata Adi yang ditemui di sela-sela Indonesian Wound Summit 2.0, Sabtu (11/3) masalah belum selesai.
Pasalnya, usai diamputasi potensi berkembangnya luka baru dan amputasi berikutnya tetap ada bahkan bisa memicu kematian.
"Perawatan luka merupakan masalah yang esensial, terutama luka kronik karena bisa menyebabkan kecacatan dan depresi di kalangan pasien dan keluarganya," katanya.
Sebuah penelitian menunjukkan prevalensi pasien dengan luka adalah 350 per 1000 populasi penduduk.
Mayoritas luka pada penduduk dunia adalah luka karena pembedahan, trauma (48 persen), ulkus kaki (28 persen) dan luka dekubitus (21 persen).
Direktur Pemasaran Farmasi PT Kalbe Farma Tbk Johannes Suthya, mengingatkan, masalah psikologis sering kali muncul pada penderita luka kronis ini.
"Bau tak sedap yang muncul dari luka itu bisa menurunkan kepercayaan diri pasien. Kondisi luka yang berlarut-larut juga bisa memunculkan depresi pada pasien dan keluarganya," katanya.
Ia mencatat setiap tahun, biaya perawatan luka itu meningkat 7-8 persen, belum lagi risiko kesakitan dan kematian.
Lemahnya perhatian pada luka itu bukan hanya terjadi pada penderita, melainkan juga pada tenaga medis dan tenaga kesehatan atau pemerintah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.