Sekali Operasi Caesar Seterusnya Tak Bisa Melahirkan Normal? Itu Mitos! Abaikan Saja
Tentu, ada sedikit perasaan sedih yang muncul ketika Ibu tidak dapat melakukan persalinan normal.Belum lagi mitos-mitos ini.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Dapat melakukan persalinan normal merupakan salah satu pencapaian dalam kehidupan kaum perempuan.
Hanya saja, beberapa kondisi yang dialami Ibu hamil dapat membuat harapan itu terpaksa batal di tengah jalan.
Tentu tidak ada Ibu yang nekat menginginkan persalinan normal ketika dokter menyatakan bahwa detak jantung bayi di dalam perut mendadak turun dengan drastis.
Atau, tali pusar sudah membelit leher bayi di rahim Ibu. Akhirnya, operasi caesar pun menjadi pilihan untuk menyelamatkan si calon bayi dan Ibu.
Tentu, ada sedikit perasaan sedih yang muncul ketika Ibu tidak dapat melakukan persalinan normal.
Terlebih ada sederet mitos tentang operasi caesar yang cukup "menakutkan" bagi Ibu.
Namun, sembilan mitos tentang operasi caesar ini sebenarnya tidak selalu benar:
1. Ikatan antara anak dan Ibu akan sulit.
Mitos ini dipercaya karena setelah operasi caesar anak tidak langsung melakukan kontak kulit dengan Ibu.
Padahal, kontak kulit dibutuhkan untuk membantu menstabilkan pernapasan dan suhu tubuh bayi. Namun proses ini akan sulit dilakukan setelah operasi caesar.
Karena itu, sebelum hari H, ibu hamil sebaiknya menanyakan lebih dulu pada dokter mengenai kebijakan rumah sakit dalam melakukan kontak kulit setelah persalinan.
Beberapa rumah sakit biasanya memiliki perawat yang siap mendampingi Ibu untuk memfasilitasi proses skin to skin contact ini.
2. Operasi caesar membuat Ibu tidak sadar, dan tak dapat langsung melihat si bayi ketika dokter mengeluarkannya.
Menurut situs kesehatan WebMD, epidural biasanya digunakan untuk mengatasi rasa sakit selama prosedur caesar.