Ini Penjelasan Medis Soal Kebutaan Yusuf Usai Dilempar Telur di Hari Ulang Tahunnya
Bakteri juga dapat berperan merusak kondisi mata. Namun, dalam peristiwa yang dialami Yusuf, bakteri tidak datang dari dalam telur.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untung tak bisa diraih, malang tak bisa ditolak.
Peribahasa itu sepertinya menggambarkan bagaimana sebuah ketidaksengajaan bisa menjadi petaka besar dalam hari istimewa buat Muhammad Yusuf Permana.
Di acara ulang tahunnya remaja usia 19 tahun asal Leuwi Jambe, Desa Kadumangu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor itu sebuah telur mendarat di mata kirinya.
Dua hari setelah kejadian itu, mata kiri Yusuf terasa perih dan lima hari kemudian, mata tersebut mengeluarkan nanah hingga tidak bisa dibuka.
Dokter spesialis mata, Gilbert Simanjuntak, dr, SpM, mengatakan, kebutaan yang dilami Yusuf bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain putusnya syaraf mata akibat benturan antara telur dan mata. Kondisi itu dikenal dengan istilah traumatik optik neuropatik (TON).
“Kedua, serpihan telur itu merobek kornea matanya. Atau mungkin ada yang luka kemudian infeksi,” kata Gilbert dikutip dari Kompas.com pada hari Sabtu (3/6/2017).
Gilbert mengatakan, bakteri juga dapat berperan merusak kondisi mata. Namun, dalam peristiwa yang dialami Yusuf, bakteri tidak datang dari dalam telur.
“Kulit telur itu mungkin saja banyak jamur. Lalu, kalau kena jamur bisa buta,” ucapnya.
Bakteri Pseudomonas aeruginosa, misalnya, merupakan bakteri yang sangat ganas dan berbaya bagi mata. Bila mengenai mata, cukup satu hingga dua hari bagi pasien untuk mengalami kebutaan.
“Datangnya bisa dari kulit telur saat kena mata Yusuf,” ujar Gilbert.
Oleh karena itu, Gilbert pun mengimbau agar berhati-hati terhadap organ sensitif seperti mata. Ia menyarankan untuk menggunakan benda lunak bila hendak bermain.
Sementara itu, untuk mengetahui perkembangan kondisi kesehatan mata, Gilbert berkata bahwa pemeriksaan perlu dilakukan setiap enam bulan sekali atau setidaknya satu tahun sekali.
”Bisa dimulai dari usia sekolah. Jadi kalau ada keluhan guru yang anak muridnya tidak bisa mengikuti pelajaran, biasanya masalahnya adalah mata anak itu. Kita harus memulai (pemeriksaan) pada anak usia sekolah. Kalau enggak nanti dia gagal sekolah,” katanya.
Lutfy Mairizal Putra/Kompas.com
Artikel Ini Sudah Tayang di Kompas.com dengan Judul: "Remaja 19 Tahun Buta Setelah Dilempar Telur, Bagaimana Bisa?"