Apa Sih Dumolid Itu? Pil yang Bikin Tora Sudiro Berurusan dengan Polisi
Seperti halnya obat golongan narkotika, pengaturan peredarannya sangat ketat karena berpotensi untuk disalahgunakan.
Editor: Hendra Gunawan
Hal ini menyebabkan penderita cenderung mengkonsumsi lebih banyak lagi.
Hal yang sama juga dapat terjadi ketika obat tiba-tiba dihentikan, akan terjadi gejala putus obat (Sakaw). Beberapa gejala umum ketika terjadi putus obat golongan obat benzodiazepine adalah kecemasan, gangguan tidur, kekakuan otot, gelisah.
Gejala lain yang lebih jarang terjadi adalah mual, lemah, mimpi buruk, gangguan koordinasi otot, dll. Dapat juga terjadi kejang akibat putus obat benzodiazepine, terutama pada mereka yang menggunakan dalam dosis tinggi ,waktu lama, dan ada penggunaan obat lain yang menurunkan ambang kejang.
Karena itu, sebaiknya penghentian obat benzodiazepine tidak dilakukan secara tiba-tiba, tetapi bertahap.
Bagaimana penggunaan yang tepat?
Yang pasti obat ini harus digunakan di bawah pengawasan dokter. Lama penggunaan obat ini harus sependek mungkin yang tetap bisa memberikan efek terapi sesuai dengan indikasinya, tetapi tidak boleh lebih dari 4 minggu, termasuk waktu penghentiannya secara bertahap.
Setelah 4 minggu, terapi sebaiknya tidak diteruskan sebelum dilakukan evaluasi terhadap kondisi pasien. Jika memang diperlukan terapi jangka panjang, maka kebutuhan pasien harus dipantau secara reguler.
Pada dasarnya obat golongan benzodiazepine bisa membantu penderita yang membutuhkan, tetapi harus berhati-hati untuk tidak menjadi tergantung kepadanya. Lebih baik menghindari daripada mengobati ketika sudah kecanduan. (*)
Prof. Dr. ZulliesIkawati, Apt
Ketua PIOGAMA danKaprodi Magister Farmasi Klinik
Fakultas Farmasi UGM