Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Hati-hati Herniasi Diskus Vertebralis, PELD Teknologi Terkini Bisa Jadi Solusi

Diskus invertebra, saat masih anak-anak memiliki cairan yang cukup banyak dan fleksibel menopang ruas-ruas tulang belakang

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Hati-hati Herniasi Diskus Vertebralis, PELD Teknologi Terkini Bisa Jadi Solusi
istimewa
dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, pakar nyeri Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Onta Merah, Jakarta, Rabu (13/9/2017). 

Herniasi diskus vertebralis sebenarnya terjadi pada 56% orang dewasa usia kerja (21-59 tahun), namun 35% diantaranya bersifat asymptomatic, sehingga tidak menimbulkan gejala. Sisanya 20% memiliki gejala dari ringan hingga berat.

“Yang datang ke klinik umumnya sudah berat, dan tidak bisa beraktivitas,” jelas dr. Mahdian.

Tanda dan Gejala

Jika seseorang mengalami herniasi diskus lumbar, gejala pertama yang muncul adalah rasa tidak nyaman seperti nyeri di daerah bokong, paha, dan betis.

Sementara jika herniasi diskus terjadi pada ruas tulang cervical, gejala yang muncul berupa nyeri pada daerah lengan dan bahu.

“Rasa sakit ini bisa muncul saat bersin, batuk atau ketika menggerakan tubuh dari satu posisi ke posisi lainnya,” ujar dr. Mahdian. Kesemutan dan mati rasa (baal) pada area tertentu tubuh yang terjadi berulang kali juga bisa menjadi tanda awal herniasi diskus vertebralis. Dapat juga ditandai dengan melemahnya kekuatan otot.

Gejala lain  yang dapat muncul akibat herniasi diskus terutama daerah lumbar adalah sindroma cauda equina.

Berita Rekomendasi

Meski jarang terjadi sindroma cauda equina dapat menyebabkan kelumpuhan permanen pada kedua kaki, atau kesulitan buang air besar dan kecil, serta ganguan neurologi lainnya jika tidak segera dilakukan pengobatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas