Ibu Tak Haid Setelah Suntik KB, Amankah Kontrasepsi Ini? Simak Penjelasan Ilmiahnya
Awal bulan September ini kisah pilu Ibu Mey Erlyn menggunakan kontrasepsi suntik ramai dibicarakan.
Editor: Anita K Wardhani
“KIE itu diperlukan baik untuk masyarakat ataupun untuk tenaga medis yang melakukan pelayanan, tugas Dokter itu adalah untuk mensejahterakan masyarakat, salah satunya adalah dengan memberikan informasi yang jelas dan tidak membuat ketakutan kepada pasien” ungkapnya.
Apabila kita mengalami hal seperti ini yang dilakukan adalah konsultasikan ke Dokter atau tenaga medis, mereka akan menyampaikan Konseling KIE yakni Komunikasi apa yang terjadi sehingga tidak kunjung haid, ini terjadi karena selaput lendirnya tipis sekali atau tidak terbentuk sama sekali akibatnya tidak ada darah haid yang keluar.
Informasi bahwa hal ini terjadi pada mereka yang menggunakan kontrasepsi susuk (implant), suntik dan pil tapi yang paling banyak pada yang menggunakan susuk dan suntik.
Kemudian perlu diberikan Edukasi bahwa menurut penelitian sebenarnya tidak ada masalah terhadap kesehatan terkait penggunaan kontrasepsi.
“Terkait ada pernyataan dari dokter yang mengatakan bahwa adanya infeksi setelah menggunakan alat kontrasepsi dalam hal ini menggunakan KB hormonal jenis Suntik 3 bulanan perlu diperiksa kembali kebenaranya. Penggunaan kontrasepsi hormonal pun jangan melupakan keuntungan lain (non contraceptive benefits), seperti ovulasi yang tertekan menyebabkan risiko kanker ovarium (indung telur) sangat berkurang, getah servik kental bukan hanya mencegah sperma masuk ke rahim untuk mencegah kehamilan tetapi juga mencegah kuman penyakit masuk dan membuat kemungkinan infeksi panggul sangat menurun, juga dengan menipisnya selaput lendir akan terhindar dari terjangkitnya kanker endometrium”. Pungkas Prof. Biran