Tidak Semua Kondisi Keringat Berlebihan Mengarah pada Gangguan Jantung
Dapat disimpulkan bahwa tidak semua kondisi keringat berlebihan langsung mengarah pada gangguan jantung.
Editor: Eko Sutriyanto
Tidak perlu menunggu sampai Anda mengalami gejala-gejala lainnya seperti nyeri dada (angina).
Kenapa keringat berlebihan bisa menjadi tanda gangguan jantung?
Keringat yang berlebihan pada siang dan malam hari menjadi salah satu sinyal adanya gangguan jantung. Terlebih bila Anda tidak sedang aktif beraktivitas, ini menjadi tanda yang paling utama bahwa jantung Anda sedang bermasalah.
Pada saat terjadi gangguan jantung, jantung Anda akan bekerja ekstra untuk memompa darah melalui pembuluh darah jantung yang tersumbat. Akibatnya, tubuh Anda akan lebih banyak mengeluarkan keringat untuk mempertahankan suhu tubuh selama proses ini berlangsung.
Berkeringat juga bisa menjadi gejala endokarditis, yaitu kondisi di mana bakteri atau kuman masuk ke bagian jantung yang rusak dan menyebabkan infeksi.
Jika tidak segera diobati, hal ini dapat mengakibatkan komplikasi gagal jantung dan dapat menyebabkan kematian.
Kondisi ini juga berlaku pada wanita. Sayangnya, kebanyakan wanita salah mengartikan gejala ini sebagai efek dari menopause.
Pada serangan jantung, berkeringat adalah tanda butuh pertolongan darurat
Menurut Catherine Ryan, seorang koordinator proyek keperawatan bedah medis di University of Illinois di Chicago, pasien penyakit jantung sering menunda pengobatan bila hanya merasakan gejala berkeringat. Alasannya karena belum ada nyeri dada atau gejala ini dinilai terlalu ringan dan tidak berdampak besar.
Padahal, penderita juga perlu menyadari bahwa gejala serangan jantung tidak hanya saat merasakan nyeri di dada, tetapi juga perlu waspada dengan gejala penyerta lainnya. Justru kondisi ini menjadi tanda perlunya pertolongan darurat untuk mencegah semakin parahnya gangguan pada jantung. (Hello Sehat Indonesia)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.