Manfaat Daun Kelor Tak Selebar Wujudnya! Nutrisinya Dahsyat untuk Kecantikan Juga Kesehatan
Dilihat dari wujud aslinya, kelor sebetulnya berdaun kecil. Bentuknya sedikit lonjong dan tersusun rapi pada tangkainya.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anda pernah mendengar peribahasa 'dunia tidak selebar daun kelor'?
Dilihat dari wujud aslinya, kelor sebetulnya berdaun kecil. Bentuknya sedikit lonjong dan tersusun rapi pada tangkainya.
Daun bernama latin Moringa Oleifera ini memang berukuran mungil, tapi jangan remehkan khasiatnya.
Ada nutrisi dahsyat yang manfaatnya super ampuh.
Daun kelor yan terkenal di kalangan keraton ini memberi manfaat dari sisi kesehatan hingga kecantikan.
Bapak Ilmu dan Teknologi Pangan Indonesia, Prof Florentinus Gregorius Winarno mengulas manfaat daun kelor bagi ibu hamil dan menyusui dalam presentasinya yang bertajuk "Kelor, Manfaat Bagi Kesehatan dan Kecantikan" di Taman Sari Spa, Jalan KH. Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (11/5/2018).
Baca: Bermaaf-maafan Menyambut Awal Puasa Ramadan, Apa Hukumnya?
"Daun kelor adalah salah satu mega superfoods di WHO itu dimanfaatkan untuk melawan malnutrisi, terutama bagi bayi dan ibu yang sedang mengandung," kata Winarno.
Mantan rektor Atmajaya itu mengatakan ibu hamil perlu memperhatikan status gizi kehamilannya untuk melahirkan anak yang sehat.
Daun kelor mengandung asam folat, besi, kalium, vitamin C, vitamin B kompleks, kalsium dan Zink yang baik untuk ibu hamil dan janin di kandungannya.
Baca: Bisa Ditiru! Dewi Sandra Amalkan Sunah Rasul, Hasilnya Wajah Terlihat Cerah, Badan Pun Sehat
"Pertumbuhan janin Anda sangat memerlukan suplemen. Mineral kalsium misalnya dibutuhkan dari tubuh induknya, untuk menjaga agar tulang dan gigi bagi bayi dan ibunya," ujarnya.
Selain itu, daun hijau mungil itu dapat meningkatkan dan melancarkan produksi ASI.
Dengan mengonsumsi sayur daun kelor, ASI akan lebih bernutrisi dan bergizi.
"Daun moringa itu tinggi protein dan kalium. Ini akan membantu melancarakan produksi ASI baik kuantitas maupun kuantitasnya," kata Winarno.