Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Tak Perlu ke Tukang Pijat, Bunda Sebaiknya Memijat Sendiri Bayinya, Dampaknya Bakal Sedahsyat Ini

Memijat bayi merupakan stimulasi untuk menunjang pertumbuhan anak, terutama pada usia yang masih sangat muda.

Penulis: Ria anatasia
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Tak Perlu ke Tukang Pijat, Bunda Sebaiknya Memijat Sendiri Bayinya, Dampaknya Bakal Sedahsyat Ini
IST
Widi Mulia dan putra ketiganya Den Bagus, ikut melakukan pijat bayi bersama ibu-ibu dalam workshop Fun Baby Massage di Peluncuran My Baby Lovely Spa Sabtu, 6 Juni 2015 di Istana Ballroom Sari Pan Pacific Hotel Jakarta 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tukang pijat tradisional atau yang sudah terlatih di berbagai tempat spa bayi kerap jadi pilihan kaum ibu untuk memijaat sang buah hati, terutama di kala bayinya sakit.

Ternyata kita tak perlu bantuan orang lain lo untuk melakukan pijat bayi.

Ya, memijat bayi seharusnya dilakukan oleh orang tua sendiri.

Memijat bayi merupakan stimulasi untuk menunjang pertumbuhan anak, terutama pada usia yang masih sangat muda.

Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kementerian Kesehatan, Ina Rosalina mengatakan pemijatan bayi seharusnya dilakukan oleh ibunya untuk menciptakan ikatan emosional atau bonding yang baik untuk tumbuh kembang anak.

Baca: Pijat Bayi Itu Menyehatkan, Asal Dilakukan Tak Sembarangan

"Sang bayi bersentuhan langsung dengan ibunya sehingga pengalaman sensori bayi lebih banyak dengan orang tua. Bayi yang dipijat motoriknya bagus, tidur lebih nyaman dan nafsu makan bertambah," kata Ina di acara Konfrensi Pers Gerakan Pijat Bayi Nasional by Johnson's di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (4/7/2018).

Berita Rekomendasi

Selain menumbuhkan bonding, memijat bayi juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan kognitif, memperlancar peredaran darah, dan mengurangi risiko kurang gizi atau stunting.

"Percaya atau tidak, pijat bayi itu sama seperti olahraga untuk si bayi. Setelah dipijat, bayi akan merasa lapar sehingga nafsu makan dia naik. Jika asupan ASI-nya baik, maka nutrisi dalam tubuhnya juga akan terjaga. Masalah stunting pun bisa diminimalisir," jelasnya.

Salah satu waktu yang disarankan untuk memijat bayi adalah di kala mandi.

Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kementerian Kesehatan, Ina Rosalina di acara Konfrensi Pers Gerakan Pijat Bayi Nasional by Johnson's di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (4/7/2018).
Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kementerian Kesehatan, Ina Rosalina di acara Konfrensi Pers Gerakan Pijat Bayi Nasional by Johnson's di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (4/7/2018). (Tribunnews.com/Ria Anatasia)

Ibu bisa berkontak mata, bersentuhan, mengajak bicara dan melantunkan senandung untuk menstimulasi alat indera sang buah hati.

Ibu boleh memijat di berbagai daerah, seperti perut, tangan, telapak tangan dan kaki, punggung, hingga kepala. Lakukan kebiasaan ini 2-3 kali dalam sehari.

Hal yang perlu diperhatikan saat memijat, kata Ina, adalah respon si anak, apakah terlihat nyaman atau justru menangis.

"Selalu perhatikan si bayi. Bila dia menangis apa karena lapar, tidak nyaman, pijatan terlalu kuat. Kemudian, memijat itu 10-15 menit saja dan tidak disambi kegiatan lain," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas