Susu Kental Manis Minuman Bergizi, Beda dengan Minuman Manis
Susu kental manis memiliki kandungan energi yang diperlukan untuk mendukung pemenuhan gizi masyarakat
Editor: Eko Sutriyanto
Itu belum termasuk kekurangan asupan gizi lainnya, sehingga konsumsi gula secara wajar tidak menjadi persoalan karena unsur makanan ini adalah sumber energi.
Anggota Dewan Pengurus Pusat Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI) Dr
Baca: Sandiaga Uno: Mohon Doa Restu Perbaikan Ekonomi Indonesia
MPS menjelaskan, susu kental manis memiliki dua karakteristik dasar, yaitu memiliki kadar lemak susu tidak kurang dari 8 persen serta kadar protein tidak kurang dari 6,5 persen (plain).
Namun, sejumlah data tidak resmi yang beredar menyebutkan bahwa kandungan gula dan lemak di susu kental manis lebih dari 70 persen dimana kandungan gula melampaui 60 persen.
Data ini memunculkan persepsi yang salah mengenai susu kental manis, sehingga berpotensi menimbulkan polemik.”
Dr. Marudut menambahkan susu kental manis adalah minuman bergizi, tidak bisa disamakan dengan minuman manis atau air tajin yang sering diberikan ke anak.
Gula dalam susu kental manis bukanlah sesuatu yang harus ditakuti.
Tambahan gula atau added sugar dalam susu kental manis bila disajikan sesuai takaran atau aturan dari BPOM, terdapat 14 gram gula dalam satu gelas sajian.
Selain itu, hingga kini tidak ada data yang menyebutkan bahwa susu kental manis dapat menimbulkan diabetes atau pun obesitas.
Ia menyampaikan bahwa bukti-bukti ilmiah yang ada, salah satunya seperti yang dikemukakan oleh WHO, adalah bahwa kegemukan dan obesitas ternyata terutama lebih disebabkan oleh kelebihan total asupan energi dan kurangnya aktivitas fisik.
Ketua PERGIZI Pangan Prof.Dr. Ir. Hardinsyah, MS menjelaskan, dari sisi budaya dan sejarah, susu kental manis sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai jenis makanan dan minuman di Indonesia sejak zaman dahulu.
"Berbagai produk makanan lokal juga menggunakan susu kental manis dalam resepnya. Dari sudut pandang sosial, keberadaan susu kental manis sampai saat ini masih menjadi pilihan keluarga bagi kebutuhan konsumsi susu di kalangan masyarakat," katanya.
Berdasarkan Survei Sosial dan Ekonomi Nasional pada tahun 2016, rumah tangga masyarakat kota maupun desa di Indonesia paling banyak membeli susu jenis kental manis sebesar 66,1%.
Oleh karena itu tak heran jika bergulirnya berita miring mendapatkan perhatian besar dan mengubah persepsi masyarakat yang selama ini aman-aman saja mengonsumsi susu kental manis. Sedangkan persentase anak batita yang mengonsumsi susu kental manis dan jumlah yang dikonsumsi tidak mengkhawatirkan seperti yang diungkap media.