Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Diplomasi Jadi Solusi Kesehatan Global

Pelaksanaan GHD tahun ini lebih baik dibanding sebelumnya. Hal ini didukung oleh proses pengorganisasian yang lebih sistematis

Editor: Hasiolan Eko P Gultom

"Perlu komitmen dari semua negara untuk membuatnya bekerja," paparnya.

Pelatihan dilanjutkan dengan multi stage negotiation simulation (MSNS) hingga akhir pelatihan. Dalam sesi MSNS, para peserta berperan sebagai delegasi dari berbagai negara ASEAN yang memiliki agenda, masalah, dan situasi yang berbeda.

Skenario dimulai dari munculnya wabah penyakit di beberapa negara. Para peserta harus menganalisis segala kemungkinan tantangan dan peluang untuk mengurangi dampak wabah dan mencegahnya menyebar di masyarakat, dalam sesi ini para peserta juga membahas sistem pendanaan dan kesepakatan bersama antar-negara untuk mengatasi masalah kesehatan yang muncul.

Dalam MSNS, kegiatan peserta dibagi menjadi sesi pleno, dan pertemuan pribadi dalam komunitas pertemuan keseluruhan atau bilateral.

Delegasi juga akan dihadapkan pada situasi dimana pers akan memberikan pernyataan terkait dengan masalah yang timbul, sehingga peserta dapat terlatih memberikan pernyataan dalam wawancara, konferensi pers, maupun dalam menyiapkan press release.

Artauli Tobing, Duta Besar Indonesia untuk Vietnam(2004-2007), yang memantau sesi MSNS menyatakan bahwa peserta GHD 2.0 menunjukkan potensi besar untuk menjadi pemimpin masa depan Indonesia.

Bukan hanya karena kefasihan mereka dalam berbahasa Inggris, tetapi juga kemampuan mereka untuk beradaptasi ke dalam mode diplomatik yang menciptakan nuansa diplomatik semakin kental selama pelatihan.

Berita Rekomendasi

Para peserta menunjukkan kemajuan besar selama MSNS. Meskipun mereka memulai MSNS dengan kikuk dan kaku, seiring berjalannya waktu suasana semakin mencair.

"Sekitar 90% dari peserta memahami dengan sangat baik tentang bagaimana membuat pernyataan, bagaimana bereaksi dalam bahasa Inggris yang fasih, meskipun dalam kenyataannya mereka terkadang menggunakan kata-kata yang mungkin kurang diplomatis. Ini bisa dimengerti, karena diplomasi bukan sesuatu yang biasanya mereka lakukan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas