Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Sepekan Putra Ahmad Albar Meninggal karena Liver, Ternyata Obat Pereda Rasa Sakit Bisa Jadi Pemicu

Sudah sepekan Faldy Albar, berpulang. Putra ketiga Ahmad Albar meninggal dunia pada Rabu (29/8) lalu di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Sepekan Putra Ahmad Albar Meninggal karena Liver, Ternyata Obat Pereda Rasa Sakit Bisa Jadi Pemicu
(KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG )
Artis peran Fachri Albar saat mencium foto sang adik, Faldy Albar di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Kamis (30/8/2018). 

Tapi bukan berarti, pasien hepatitis atau peradangan hati menghindari obat parasetamol untuk menurunkan demam atau menghilangkan rasa sakit.

Parasetamol tetap aman untuk dikonsumsi selama dalam dosis yang benar, khususnya pada pasien hepatitis.

"Parasetamol baru berbahaya ketika diminum dalam dosis besar," ujar dokter spesialis penyakit dalam dari Divisi Hepatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Irsan Hasan dalam talkshow SOHO #BetterU bertajuk "Hari Hepatitis Sedunia" (7/14/2018)

Mengonsumsi parasetamol dalam dosis yang benar yakni tiga kali satu hari untuk tablet 500 miligram.

Baca: Deteksi Penyakit Liver Seperti yang Diderita Almarhum Faldy Albar, Perhatikan Telapak Tangan Anda

Sementara itu, dosis yang berbahaya dan bisa memicu gangguan hati bila dikonsumsi 8 gram sekaligus atau sekitar delapan tablet.

Setiap tubuh manusia mengindentifikasi hampir semua obat sebagai substansi asing sehingga biokimia tubuh pun akan bereaksi sesaat setelah mengonsumsi obat untuk membuang substansi yang dinilai berbahaya bagi tubuh.

Meskipun fungsi ini hampir ada di seluruh jaringan dalam tubuh, retikulum endoplasma halus pada organ hati lah yang paling berperan.

BERITA REKOMENDASI

Karena itu, organ hati sering disebut sebagai "rumah pembersih metabolisme", termasuk untuk obat.

Obat parasetamol memiliki nama kimia asetaminofen. Senyawa tersebut bersifat toksik bagi organ hati dan berisiko menyebabkan gagal hati.

Di luar negeri, khususnya Amerika Serikat, lebih banyak ditemukan kasus intoksifikasi parasetamol daripada di Indonesia.

Ini karena orang yang mengalami intoksifikasi itu menyalahgunakan parasetamol dalam dosis yang sekaligus besar.

Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas