Perlu Proses Panjang, Biofarma Targetkan Produksi Vaksin MR Halal di 2024
PT Biofarma, badan usaha milik negara penghasil vaksin di Indonesia, menargetkan bisa memproduksi sendiri vaksin halal untuk campak Measles Rubella (M
Penulis: Ria anatasia
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Biofarma, badan usaha milik negara penghasil vaksin di Indonesia, menargetkan bisa memproduksi sendiri vaksin halal untuk campak Measles Rubella (MR) pada 2024.
"Kami punya forum riset terdiri dari peneliti untuk membuat material vaksin yang lebih meyakinkan, dan ini sudah tahun kedelapan. Target kami 2024 nanti sudah harus menemukan imunisasi MR halal," kata Dirut PT Biofarma Rahman Roestan di forum merdeka barat 9 di gedung Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Rabu (19/9/2018).
Rahman menyebutkan angka tersebut merupakan target optimistis.
Pasalnya, memproduksi sebuah vaksin perlu proses panjang, sulit dan butuh waktu lama.
"Peneliatannya bisa 15-20 tahun. Satu material vaksin itu harus lewati tahap uji pre klinis terhadap hewan, fase 1, 2, 3 pada manusia, baru bisa diregistrasikan (ke BPOM)," paparnya.
Baca: Masih Banyak yang Ragu, Maruf Amin Tegaskan Imunisasi MR Wajib
Diketahui, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menetapkan vaksin MR dari India tidak halal karena mengandung bahan babi.
Namun, fatwa MUI No.33 tahun 2018 telah membolehkan penggunaan vaksin MR untuk imunisasi dikarekanakan kondisi darurat.
Kendati demikian, masih banyak masyarakat belum imunisasi diduga karena ragu akan kehalalannya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengakui cakupan imunisasi Measles Rubella (MR) di luar Pulau Jawa jauh di bawah target. Hingga 17 September 2018, pencapaian progran imunisasi MR berada di angka 49,07% dari target 85%.
Beberapa provinsi yang cakupan imunisasi MR di bawah rata-rata nasional, di antaranya: Aceh, Riau, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Kepulauan Riau dan Kalimantan Timur.