Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Bunda Sering Sulit Mengontrol Keluarnya Urine? Bisa Jadi Miss V Anda Sudah Kendur, Perlu Dirawat

Mungkin ada diantara bunda yang tak nenyadari, tahu-tahu di sekitar organ intim sudah basah, seperti buang air kecil tapi tak terasa seperti pipis.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Bunda Sering Sulit Mengontrol Keluarnya Urine? Bisa Jadi Miss V Anda Sudah Kendur, Perlu Dirawat
net
Ilustrasi vagina 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Bunda sudah melahirkan dan merasakan kerap tak bisa mengontrol keluarnya urine?

Mungkin ada diantara bunda yang tak nenyadari, tahu-tahu di sekitar organ intim sudah basah, seperti buang air kecil tapi tak terasa seperti pipis.

Ini lazim dialami kaum perempuan yang sudah melahirkan.

Proses keluarnya janin melalui jalan lahir membuat jaringan vagina menjadi kendur, terasa longgar dan kesulitan untuk mengontrol urine.

Hal ini dikatakan Dokter spesialis Obsterti dan Ginekologi, Ni Komang Yeni Dhanasari.

“Kalau kesulitan mengontrol urin itu karena hilangnya kekuatan di uretra karena struktur pendukung pelvis yang lemah, jadi daerah vagina terasa renggang dan kering,” kata Dokter Yeni.

Konferensi pers oleh dokter Ni Komang Yeni Dhanasari, SpOG, dokter Dasep Suwanda, dan dokter Yassin Yanuar Mohammad, SpOG dari Bamed Women’s Clinic di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/11/2018).
Konferensi pers oleh dokter Ni Komang Yeni Dhanasari, SpOG, dokter Dasep Suwanda, dan dokter Yassin Yanuar Mohammad, SpOG dari Bamed Women’s Clinic di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/11/2018). (TRIBUNNEWS/APFIA)
Berita Rekomendasi

Tak heran, jika akhir-akhir ini tengah tidak hanya klinik perawatan wajah saja yang tengah berkembang, klinik perawatan vagina pun sudah mulai bermunculan.

Sebenarnya seberapa penting sih perawatan Miss V?

Menurut dokter Yeni yang saat ini bertugas di Bamed Women’s Clinic menyebutkan peremajaan vagina bukanlah sekadar tren saja melainkan sebuah kebutuhan bagi wanita.

Pasalnya dari mulai pubertas hingga ke manapause vagina mengalami beberapa fase yang dapat menurunkan elastisitasnya.

“Elastisitas vagina bisa menurun karena adanya perubahan hormon atau persalinan,” kata dokter yang akrab disapa dokter Yeni saat Seminar Media Bamed Women’s Clinic di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/11/2018).

Dokter Yeni pun menjelaskan pergeseran hormon bisa terjadi karena menderita menopause yang menyebabkan lapisan vagina kering, kurang elastis dan meradang.

Dokter Yeni juga menambahkan selain untuk memperbaiki kondisi vagina sehingga dapat meningkatkan kualitas saat berhubungan seksual, peremajaan vagina juga dapat meningkatkan kepercayaan diri seorang wanita.

“Jadi ini bisa membantu meraih kematangan fisik sehingga pasien bisa semakin percaya diri. Peremajaan vagina bukanlah suatu hal yang tabu untuk dibicarakan tidak usah malu untuk mencari solusi,” papar dokter Yeni.

Dokter Yeni pun menekankan saat ini tindakan peremajaan vagina hanya bisa dilakukan pada wanita diluar usia yang tidak lagi pada masa tumbuh kembang atau diluar usia produktif, dan yang juga sudah melahirkan.

Lalu untuk anak usia dibawah 17 tahun biasanya dibutuhkan pendampingan orang tua.

Langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi anak-anak muda yang memanfaatkan pengobatan tersebut karena melalukan hubungan seksual pranikah.

“Biasanya kita tidak mau treatment untuk anak-anak dibawah umur 17 tahun supaya mereka tidak merasa gampang tinggal datang aja ke klinik,” pungkas Dokter Yeni.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas