Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Lebih Banyak Bakteri di Botol yang Dipakai Sehari-Hari Dibandingkan di Toilet Duduk

Satu-satunya cara mencegah mikroba berkembang biak di botol minum yakni mencucinya dengan benar

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Lebih Banyak Bakteri di Botol yang Dipakai Sehari-Hari Dibandingkan di Toilet Duduk
Istimewa
Bahaya botol plastik 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Membawa botol minum atau tumbler kini makin akrab bagi keseharian masyarakat khususnya di kota-kota besar.

Salah satu pencetusnya, kesadaran menjaga lingkungan, untuk tidak menambah sampah plastik.

Pernahkah berpikir, cukup bersihkah botol atau tumbler yang kita pakai sehari-hari?

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Universitas Wisconsin, Amerika Serikat, membandingkan kadar kuman pada botol yang dibawa mahasiswa dengan yang ada di dudukan toilet.

Ternyata, jumlah bakteri di botol lebih banyak daripada yang ada di toilet duduk.

Kuman, bakteri, jamur dan parasit merupakan mikroba yang merupakan mahluk hidup yang  berkembang biak dan hanya dalam hitungan menit,” terang dr. Yulia, saat dijumpai dalam peluncuran Scotch-Brite™ Bottle Cleaner di Modena Experience Center, Jakarta, Rabu (26/11/2018).

Apapun materi botol atau  tumbler—plastik atau stainless steel, mikroba bisa berkembang biak.

Berita Rekomendasi

Apalagi bila diisi kopi, teh atau minuman lain selain air mineral.

Bakteri bisa mencapai 5,5 x 105CFU/cc.

Lantas bagaimana mencegah bakteri berkembang biak.

Satu-satunya cara mencegah mikroba berkembang biak di botol minum yakni mencucinya dengan benar.

Kita biasa mencuci botol dengan air panas plus sabun, lalu dikucek-kucek. Kita berpikir, cara ini sudah benar. “Ternyata tidak seperti itu. Mencuci botol tetap harus menggunakan spons. Terutama di tempat-tempat yang sulit dijangkau, seperti dasar botol,” tutur dr. Yulia.

Untuk menjangkau dasar botol hingga ke sudutnya, kita biasa menggunakan sikat. Namun ternyata, ini pun menimbulkan masalah lain sikat botol biasa selain bisa menggores permukaan botol juga tidak memiliki daya gosok. Permukaan yang tergores bisa menjadi tempat persembunyian bakteri dan kotoran, sehingga bakteri lebih mudah berkembang biak.

Permasalahan ini direspon oleh 3M, perusahaan yang selalu mengembangkan produk-produk inovatif, dengan meluncurkan Scotch-Brite™ Bottle Cleaner.

“Pada pembersih botol ini, kami menghadirkan sabut 3M berwarna pink yang memiliki fungsi scrubbing power namun tidak menggores sehingga cepat bersih,” papar Salome Indra Cahya (Oline), Business Manager Home Care Division PT 3M Indonesia.

Pembersih botol dilengkapi dengan gagang yan ergonomis, sehingga bisa menjangkau semua sudut botol hingga ke dasar, untuk botol yang tinggi maupun pendek. Asiknya lagi, kalau sudah rusak, sabut spons bisa diganti dengan yang baru atau sabut isi ulang Scotch-Brite™.

Sabut spons pink memiliki daya antibakteri sehingga menghambat bakteri untuk berkembang-biak. Sebuah penelitian di laboratorium membandingkan spons milik Scotch-Brite™ Bottle Cleaner dengan spons biasa. “Pada spons Scotch-Brite™ Bottle Cleaner, bakteri tidak berkembang biak,” terang Dinda Rizkiana, Brand Manager Scotch-Brite™ PT 3M Indonesia.

Bekas noda (stain) kopi/teh atau kerak di permukaan botol sulit dibersihkan. “Sabut Scotch-Brite™ Bottle Cleaner efektif mengangkat stain, tanpa membuat dinding botol tergores,”ujar Dinda. Bentuk sabut spons dengan ujung berlekuk, bisa menjangkau bagian bawah leher botol. “Ujungnya yang lancip bisa menjangkau sudut dasar botol,” lanjutnya.

Artis dan influencer mom Shireen Sungkar turut berbagi cerita. Bagi ibu tiga anak ini, kebersihan dan kesehatan keluarga merupakan hal yang terpenting. Namun selama ini, ada yang luput dari perhatiannya: yaitu kebersihan botol minum.

“Biasanya aku cuci botol pakai cara biasa, dengan air panas lalu dikocok-kocok. Aku pikir sudah cukup bersih, ternyata belum,” ucapnya. Apalagi bila botol habis digunakan untuk susu, jus, kopi, atau teh. Ia sadar, botol yang kurang bersih berpotensi menjadi media pertumbuhan bakteri dan menimbulkan penyakit. Shireen juga menemukan, lama kelamaan botol berubah warna (buram) dan ada goresan. “Awalnya aku berpikir merk botolnya yang kupilih salah. Ternyata cara mencucinya yang kurang tepat,” tambahnya.

Shireen sangat mengapresiasi inovasi Scotch-Brite™ Bottle Cleaner. “produk baru ini mampu menyelesaikan kebersihan mencuci botol. Sekarang aku mencuci botol tanpa khawatir lagi. Sabutnya memiliki daya scrubbing power tanpa menimbulkan goresan. Apalagi, setelah aku tahu goresan tersebut bisa menjadi sarang bakteri di botol,” tuturnya.

Gagang yang panjang memudahkan Shireen menjangkau semua sudut botol, hingga botol yang tinggi sekalipun. Apalagi, sponsnya memiliki daya antibakteri.

“Ini penting banget. Kita kan gak mau bersihin botol dengan spons kotor,” imbuhnya.

Ia melanjutkan, “Ini paket komplit untuk ibu dalam membersihkan botol. Terutama untuk membersihkan botol anak, karena saluran cerna anak-anak sangat sensitive. Mereka gampang sekali mual, muntah, atau diare.”

Agar kebersihan spons terjaga optimal, harus dirawat dengan baik. “Sehabis dipakai, spons harus dikeringkan dan digantung, karena bakteri senang sekali tumbuh di media yang basah,” papar dr. Yulia. Botol juga harus dikeringkan sehabis dicuci, baru kemudian digunakan kembali.

Scotch-Brite™ Bottle Cleaner sudah tersedia di toko modern terdekat (indomaret, alfamart), dengan kisaran harga terjangkau Rp 28.000- Rp 30.000.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas