Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Demi Pemerataan Gizi se-Indonesia, Gerakan Nusantara 2018 Jangkau Wilayah Papua

Untuk tahun ini, program Gerakan NUSANTARA 2018 ini telah sukses menjangkau 756.405 murid.

Editor: Deodatus Pradipto
zoom-in Demi Pemerataan Gizi se-Indonesia, Gerakan Nusantara 2018 Jangkau Wilayah Papua
Tribunnews/Dodi Esvandi
Corporate Sustainability Development Manager Frisian Flag Indonesia, Refa Hayudi Griyanda (kedua kiri) mengajak guru, orang tua murid dan murid untuk minum susu dalam rangkaian kegiatan Gerakan NUSANTARA di SD Inpres 109 Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (7/12/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, SORONG - Masalah stunting atau kurang gizi yang dialami anak-anak Indonesia masih belum selesai. Data dari Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah menunjukkan bahwa sebanyak 29 persen anak Indonesia mengalami pertumbuhan tidak optimal.

Gizi buruk bukanlah persoalan yang biasa dianggap enteng. Permasalahan gizi buruk ini dapat mengarah ke persoalan lain yang lebih parah. Anak dengan gizi kurang optimal misalnya, kesehatan dan kemampuan mereka untuk belajar pun akan kurang optimal pula.

Nah, guna mencegah permasalah tersebut bertambah besar, maka PT Frisian Flag Indonesia (FFI) kembali meluncurkan program Gerakan NUSANTARA (MiNUM Susu TiAp Hari uNTuk Anak CeRdas Aktif Indonesia) untuk kali keenam.

Sejak awal penyelenggaraannya di tahun 2013, Program Gerakan Nusantara telah menjangkau 3.798 sekolah dan 2.132.740 siswa yang tersebar dari Indonesia bagian Barat hingga Timur.

Untuk tahun ini, program Gerakan NUSANTARA 2018 ini telah sukses menjangkau 756.405 murid. Sebanyak 756.405 murid tersebut meliputi 1.291 sekolah dasar yang tersebar di 11 kota 9 kabupaten pada 5 provinsi. Jumlah ini melebih target yang telah ditetapkan di awal pelaksanaan tahun ini sebesar 700.000 murid.

Selain memberikan program edukasi gizi komprehensif langsung kepada murid, fokus program tahun ini juga melanjutkan kegiatan Training of Trainers (ToT) yang secara signifikan meningkatkan kapasitas guru dalam pemahaman tentang gizi.

Gerakan Nusantara 2018 telah melakukan kegiatan ToT kepada 434 guru dari 182 sekolah dasar di Kabupaten Timur Tengah Selatan, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Sorong dan Kabupaten Sorong dan menjangkau 65,039 murid sekolah dasar.

Berita Rekomendasi

"Berkaca pada kesuksesan program Gerakan Nusantara tahun sebelumnya, program Gerakan Nusantara 2018 melanjutkan kegiatan Training of Trainers sebagai salah satu metode yang terbukti efektif untuk memberikan ilmu kepada guru terkait Pedoman Gizi Seimbang yang harapannya dapat diteruskan kepada rekan guru lain dan murid,” ungkap Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (PKGK UI) Ir. Ahmad Syafiq MSc PhD.

“Kegiatan ToT pada pelaksanaan program tahun ini telah berhasil meningkatkan rata-rata nilai pengetahuan guru akan Pedoman Gizi Seimbang sebesar 23 poin, dari 60,1 poin sebelum adanya intervensi menjadi 83,1 poin setelah mengikuti kegiatan ToT. Hasil ini kami dapatkan setelah melakukan pre-post test yang berfungsi untuk melihat efektivitas program Gerakan Nusantara 2018 dari tataran peningkatan nilai pengetahuan guru,” ujarnya.

Gerakan Nusantara 3
Siswa di SD Inpres 109 Perumnas Kota Sorong sedang mengikuti program edukasi gizi komprehensif

Corporate Sustainability Development Manager Frisian Flag Indonesia Refa Hayudi Griyanda mengatakan, Program Gerakan Nusantara merupakan komitmen Frisian Flag Indonesia untuk membangun keluarga Indonesia yang kuat dimana pun mereka berada.

“Sebagai produsen produk-produk bergizi barbasis susu, selain menyediakan gizi terbaik, kami juga berusaha meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang, pentingnya membiasakan minum susu setiap hari dan gaya hidup sehat dan aktif bagi seluruh keluarga Indonesia terutama kepada anak agar mereka dapat meraih potensi tertinggi,” ujarnya.

Pada pelaksanaannya di kota Sorong dan kabupaten Sorong, kegiatan ToT program Gerakan Nusantara 2018 telah dilakukan kepada 178 guru dari 53 sekolah. Kegiatan ini didukung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sorong, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sorong dan bekerja sama dengan PKGK UI. Pelatihan ini kemudian menjangkau 17.324 murid sekolah dasar di Kota Sorong dan Kabupaten Sorong dan diharapkan menambah pengetahuan murid terkait kebiasaan gizi baik.

Walikota Sorong, Lambert Jitmau, saat menutup secara resmi program Gerakan Nusantara 2018 ini menyatakan apresiasinya terhadap pelaksanaan program yang mencapai daerah Indonesia Timur, yaitu kota Sorong.

Lambert mengharapkan setelah mendapatkan edukasi mengenai gizi masyarakat lota Sorong dapat menyadari potensi makanan kaya gizi yang tersedia di Kota Sorong.

“Letak geografis Sorong yang berbatasan langsung dengan laut dan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki menjadikan daerah ini memiliki sumber daya pangan yang kuat. Dengan berbagai kekayaan pangan ini, diharapkan edukasi gizi yang dilakukan dapat mendorong kebanggaan masyarakat terhadap makanan khas daerah Sorong dan meningkatkan konsumsi makanan bergizi. Selain itu, pemberian susu yang dilakukan oleh Frisian Flag Indonesia diharapkan dapat menciptakan kebiasaan baik minum susu bagi masyarakat kota Sorong, agar semakin sempurna gizi yang dicerna,” katanya.

Sebagai perwakilan guru dan juga salah satu partisipan dalam kegiatan ToT, Kepala Sekolah SD Inpres 109 Perumnas Kota Sorong Maryatin M.Pd menyatakan, kegiatan ToT program Gerakan Nusantara 2018 telah memberikan sudut pandang dan pengetahuan baru kepada guru terkait perilaku gizi positif.

“Kami sebagai guru sadar betul akan peran dan pengaruh kami kepada anak didik kami, maka dari itu kami akan terus berusaha dan berkontribusi dalam pembentukan kebiasaan gizi positif anak didik kami,” katanya.(Dodi Esvandi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas