Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Penelitian Ini Menyimpulkan Wanita Pinggul Ramping Berisiko Diabetes dan Jantung

Untuk penelitian ini, para peneliti mempelajari profil genetik lebih dari 600.000 wanita.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Penelitian Ini Menyimpulkan Wanita Pinggul Ramping Berisiko Diabetes dan Jantung
Tribunnews
Ilustrasi diet 

TRIBUNNEWS.COM - Umumnya, awam mengetahui bahwa berat badan bertambah gemuk bisa berbahaya bagi kesehatan.

Namun, tak disangka wanita yang memiliki pinggul ramping juga berisiko terkena diabetes dan serangan jantung. Demikian sebuah penelitian baru, yang dikutip dari thehealthsite.

Penelitian menunjukkan bertaambahnya berat badan di sekitar pinggul sebenarnya lebih aman daripada akumulasi di sekitar perut atau sekitar organ utama lainnya seperti hati atau pankreas.

Alasannya bisa karena beberapa wanita secara genetik kurang mampu menyimpan lemak di pinggul, dan ini berisiko pada diabetes tipe-2 dan penyakit jantung.

Baca: Ada Penderita Diabetes Tidak Merasakan Gejala Awal, Ini yang Mesti Dilakukan

Juga, menambah lemak lebih mungkin untuk bersirkulasi dalam darah.

Ini berarti bahwa individu dengan susunan genetik secara istimewa menyimpan kelebihan lemak mereka di hati, otot atau pankreas, atau dalam darah mereka dalam bentuk lemak dan gula yang bersirkulasi, yang dapat menyebabkan risiko penyakit yang lebih tinggi.

Jelas  Luca Lotta, peneliti utama dari University of Cambridge.

Berita Rekomendasi

Tampaknya mereka berpikir bahwa beberapa orang dengan sedikit lemak di sekitar pinggul mereka berisiko lebih tinggi terkena diabetes atau penyakit jantung.

Untuk penelitian ini, para peneliti mempelajari profil genetik lebih dari 600.000 wanita.

Baca: Benarkah Naik Tangga Bisa Ketahui Anda Berisiko Penyakit Jantung dan Kanker?

Mereka mengidentifikasi dua kelompok spesifik varian genetik, yang satu menurunkan lemak di sekitar pinggul dan satu lagi meningkatkan lemak di sekitar pinggang dan perut.

Temuan, yang diterbitkan dalam jurnal medi JAMA, menunjukkan bahwa kedua varian genetik yang diidentifikasi terkait dengan risiko diabetes tipe-3 yang lebih tinggi dan serangan jantung.

Genetika yang secara spesifik mengubah distribusi lemak dengan menurunkan penyimpanan lemak di sekitar pinggul meningkatkan risiko penyakit terlepas dari, dan di samping itu, mekanisme yang mempengaruhi penyimpanan lemak perut, catatan penelitian.(*)


Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas