Jumlah Penderita dan Korban Meninggal Akibat Serangan DBD terus Bertambah
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hingga 31 Januari 2019 terdapat 15.132 penderita demam berdarah dan 145 korban meninggal.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Jumlah penderita dan korban meninggal akibat serangan penyakit deman berdarah dengue (DBD) semakin meningkat di akhir bulan Januari 2019.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hingga 31 Januari 2019 terdapat 15.132 penderita demam berdarah dan 145 korban meninggal.
Ada penambahan hingga 1.449 orang dibandingkan jumlah penderita pada tanggal 29 Januari 2019 yang jumlahnya 13.683 orang dan 133 korban meninggal.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Widyawati menyebutkan beberapa wilayah mulai menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) W1 (Wabah).
“Daerah yang menyatakan KLB adalah Kabupaten Kapuas, Kota Kupang, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ponorogo, dan Provinsi Sulawesi Utara,” kata Widyawati di Kemenkes, Kamis (31/1/2019).
Adapun kabupaten/kota yang telah melaporkan kasus DBD sebanyak 390 dari 33 provinsi dan 259 kabupaten/kota mengalami peningkatan DBD.
Baca: Empat Nama Baru Masuk di Jajaran Manajemen PT Taspen
Golongan usia penderita paling banyak berada dikisaran umur 5-14 tahun dengan persentase hingga 41,25 persen, lalu usia 15-44 tahun sebesar 38,5 persen, usia 1-4 tahun 8,96 persen, usia lebih dari 44 tahun sebanyak 9,89 persen, dan dibawah satu tahun sebanyak 1,55 persen.
Korban meninggal juga paling banyak di usia 5-14 tahun yang mencapai 57,89 persen dari 145 orang, usia 15-44 tahun sebanyak 19,3 persen, usia 1-4 tahun sebanyak 12,28 persen, lebih dari 44 tahun sebanyak 8,77 persen, dan 1,75 persen untuk usia dibawah satu tahun.
Untuk terus mengantisipasi penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini Kemenkes telah menyebarkan surat edaran kepada gubernur, penggerakan pemberantasan sarang nyamuk 3M dan megaktifkan Pokja DBD di setiap kabupaten kota.
“Sejauh ini yang kami terima rumah sakit siap dan bisa menerima pasien yang ada, stok darah juga tercukupi,” kata Widya.