Korban Demam Berdarah di Indonesia 16.692 Orang, Kemenkes Sebut Masih Terkendali
Memasuki minggu pertama bulan Februari 2019, jumlah penderita demam berdarah terus meningkat.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Memasuki minggu pertama bulan Februari 2019, jumlah penderita demam berdarah terus meningkat.
Kementerian Kesehatan mencatat pada periode 1 Januari hingga 3 Februari 2019 penderita demam berdarah di Indonesia mencapai 16.692 dan 169 orang meninggal dunia.
Sementara itu pada 31 Januri 2019 lalu, jumlah penderita masih berjumlah 15.132 orang dan 145 korban meninggal dunia.
Direktur Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyebutkan meski ada peningkatan namun kasus demam berdarah masih tetap terkendali.
Alasannya karena dibandingkan tahun 2016 lalu yang merupakan puncak kasus demam berdarah dengan total penderita 204.171 orang dan 1.598 orang.
Disebutkan juga jika korban meninggal dunia akibat kasus demam berdarah jua tahun ini masih sedikit.
“Kasus masih meningkat tetap terkendali saat ini. Artinya jumlah kasusnya masih dibawah total tahun 2016,” kata Nadia kepada Tribunnews.com, Senin (4/1/2019).
Baca: Waspada Demam Berdarah, Gejalanya Makin Sulit DIkenali! Bagaimana Cara Mendeteksi dan Mencegahnya?
Alasan lainnya daerah yang mengalami peningkatan masus demam berdarah masih terlokalisir atau hanya meningkat di beberapa daerah saja.
“Dan daerah yang mengalami peningkatan kasus masih terlokalisir di beberapa daerah. Kecamatan pada satu dua kabupaten,” ungkap Nadia.
Berdasarkan data Kemenkes, sejak awal Januari jumlah penderita dan korban terbanyak berada di Jawa Timur yang mencapai 3.074 orang penderita dan 52 orang meninggal dunia.
Kemudian jumlah penderita terbanyak berikutnya di Jawa Barat dengan total penderita 2.204 orang, NTT 1.364 orang, Jawa Tengah 1.333 orang dan kelima Lampung 1.157 orang.
Sedangkan jumlah korban meninggal dunia terbanyak setelah Jawa Timur adalah NTT dan Sulawesi Utara yang totalnya masing-masing 15 orang, kemudian Jawa Tengah dan Jawa Barat juga jumlah korban meninggalnya sama yakni 14 orang.