Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Inovasi Pelayanan Kesehatan Sehati TeleCTG: Alat Ini Bisa Pantau Kesejahteraan Bayi di Kandungan

Perusahaan Sehati TeleCTG kembangkan inovasi pelayanan kesehatan bagi Ibu Hamil di daerah terpencil sebagai upaya turunkan angka kematian ibu

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Inovasi Pelayanan Kesehatan Sehati TeleCTG: Alat Ini Bisa Pantau Kesejahteraan Bayi di Kandungan
Olan/Tribunnews.com
Anda Waluyo Sapardan, Co Founder dan Chief Operating Officer Sehati TeleCTG saat ditemui di acara Pameran Inovasi Alat Kesehatan yang diadakan Kementerian Kesehatan di Nusantara Hall, ICE BSD, Selasa (12/2/2019). 

TeleCTG terhubung dengan aplikasi mobile Bidan Sehati yang dapat digunakan untuk memonitor kondisi kehamilan dan bayi melalui fitur Antenatal Care (ANC). Kedepannya, TeleCTG akan didistribusikan ke berbagai daerah di Pulau Jawa, serta diekspor ke negara-negara seperti Vietnam dan Filipina yang memiliki karakteristik dan isu yang sama dengan Indonesia.

Riyana juga menyebut Sehati TeleCTG peduli akan peningkatan kompetensi Bidan dengan cara mengadakan kelas Online ber-SKP yaitu merupakan program Bidan Sehati dalam upaya meningkatkan kualifikasi bidan melalui kelas online khusus melalui grup Telegram dan akan mendapatkan sertifikasi bernilai 1 SKP IBI.

SKP adalah Satuan Kredit Profesi yang dikeluarkan oleh Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Manfaat mengikuti kelas online dari Bidan Sehati yaitu Bidan akan mendapatkan update ilmu dari narasumber yang ahli di bidangnya tanpa harus meninggalkan tempat bekerja, serta dapat berbagi pengalaman atau diskusi seputar pelayanan kebidanan dengan sesama Bidan.

Seperti diketahui, menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sudah menjadi salah satu tujuan yang tercantum dalam Millenium Development Goals (MDGs) atau Tujuan Pembangunan Milenium yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 2000 dan telah berakhir pada tahun 2015.

Meskipun begitu, kasus AKI di Indonesia masih menjadi tantangan yang terus menjadi perhatian berbagai pihak hingga saat ini. Pada 2015, rasio AKI di Indonesia mencapai 305 per 100.000 kelahiran.

Berbagai kendala dalam hal akses dan keterjangkauan terhadap tenaga ahli kesehatan yang dapat mendampingi Ibu Hamil selama kehamilan dan pada proses pra dan pascapersalinan menjadi faktor yang menyebabkan kasus Angka Kematian Ibu masih terus menjadi permasalahan di Indonesia.

Kualitas pelayanan kesehatan yang diterima pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) tersebut juga mempengaruhi kualitas hidup manusia Indonesia di kemudian hari.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas