Hydrocephalus, Penyakit Otak yang Hantui Anak-Anak
Hydrocephalus adalah kondisi dimana penumpukan cairan di dalam otak yang meningkatkan tekanan pada otak. Seperti dilansir dari The Asian Parent Indon
TRIBUNNEWS.COM – Hydrocephalus adalah kondisi dimana penumpukan cairan di dalam otak yang meningkatkan tekanan pada otak.
Seperti dilansir dari The Asian Parent Indonesia, gangguan di dalam otak ini sangat berpengaruh pada penderitanya karena bisa mempengaruhi perkembangan fisik dan intelektual. Ironisnya, penyakit ini banyak terjadi pada bayi.
Para ilmuwan mencatat bahwa 2 dari 1000 bayi terlahir dengan kondisi Hydrocephalus.
Penyakit ini juga menjadi salah satu penyebab anak gizi buruk di Indonesia. Kasus gizi buruk yang disebabkan penyakit ini banyak diderita anak-anak di daerah Jawa Tengah.
Sebenarnya jumlah penderita gizi buruk di Jawa Tengah ini tidak banyak jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Namun, kebanyakan disebabkan oleh penyakit bawaan lahir.
"Indeks yang masuk ke tubuhnya tidak cukup, bukan karena tidak ada yang dimakan. Nilai gizi yang dikonsumsi kurang, bukan miskin kemudian tidak bisa makan tidak begitu, kalau yang itu hampir tidak ada. Kebanyakan karena penyakit," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo seperti dilansir dari Tribun Jateng (12/2/2018).
Mengingat berbahayanya kondisi penyakit ini pada anak, PT Berlico Mulia Farma, anak perusahaan Sido Muncul memberikan bantuan sebesar Rp200 juta kepada para penderita Hydrocephalus di Semarang.
Pemberian dilakukan di Rumah Singgah Wisma Kasih Bunda Semarang, Selasa, (12/2/2019).
Direktur PT Berlico Mulia Farma Irwan Hidayat memaparkan bantuan ini rencananya digunakan untuk memenuhi biaya operasi dan pengobatan 50 anak penderita Hydrocephalus.
"Saya terharu dan ikut merasakan yang dialami anak-anak ini," ujarnya.
Meski begitu pihaknya tak akan mengintervensi penggunaan bantuan tersebut. Irwan menjelaskan, pihaknya memberikan bantuan tersebut untuk diatur sedemikian rupa.
"Di sini kan tak hanya ada penderita Hydrocephalus, tapi penderita lainnya juga. Maka kami memberikannya langsung saja," paparnya.
Irwan juga mengapresiasi Anne Aventie, pendiri Yayasan Wisma Kasih Bunda atas perjuangannya merawat anak-anak penderita Hydrocephalus di Semarang selama nyaris 20 tahun terakhir.
Bahkan saat ini yayasan tersebut juga menerima anak penderita penyakit lain, semisal Atresia Ani (lahir tanpa lubang anus), tumor, dan cacat fisik.
"Anne Avantie membuka mata kita bahwa di sekeliling kita ada anak-anak yang sangat
membutuhkan uluran tangan dan bantuan untuk pengobatan mereka," ujarnya.
Ia memaparkan, biaya yang diperlukan untuk menyembuhkan Hydrocephalus adalah sekitar Rp35juta untuk tiap pasien. Menurutnya uang tersebut dapat digunakan secara maksimal.
Selain uang tersebut pihaknya juga memberikan bantuan berupa obat-obatan untuk anak-anak di Yayasan Wisma Bunda Semarang.
"Terima kasih kali ini dapat donasi. Ini bukan pertama kali, karena beliau puluhan kali membantu kami. Kami sangat terbantu," ungkap Anne Avantie.
Penulis: Dessita Chairani