Turunkan Risiko Kanker Serviks dengan Gaya Hidup Sehat
Kanker serviks momok menakutkan bagi kaum perempuan. Selain disebabkan oleh faktor genetik, perkembangan kanker sangat dipengaruhi oleh gaya hidup.
Editor: Willem Jonata
Zat-zat tersebut dilaporkan dapat membantu membersihkan infeksi HPV lebih cepat dengan menghambat perubahan sel-sel leher rahim menjadi sel kanker.
Manfaat zat-zat tersebut bisa kita dapatkan dengan mengonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Beberapa contoh sayuran penurun risiko kanker serviks adalah brokoli, kubis, bawang putih, bawang merah, selada, bayam, wortel, ubi jalar, labu.
Sementara daftar buah yang bisa Anda konsumsi adalah alpukat, apel, stroberi, jus jeruk.
Bila Anda penggemar teh, cobalah untuk menggantinya dengan teh hijau yang dapat membantu mencegah terkena kanker serviks.
3. Menjalani tes pap smear
Bila kita sudah aktif secara seksual, maka Anda wajib menjalani tes pap smear. Pasalnya, tes ini berguna untuk melihat kemungkinan adanya perkembangan sel kanker serviks.
Melalui tes pap smear, dokter kandungan Anda akan mengambil sampel sel serviks kita untuk mencari kemungkinan sel yang bisa berubah menjadi kanker.
Jadi, bila terdapat sel prakanker yang patut dicurigai, maka sel tersebut bisa segera disingkirkan.
American Cancer Society merekomendasikan bahwa mulai usia 21 tahun, wanita harus menjalani pap smear setiap tiga tahun hingga usia 29 tahun.
Semakin awal kita melakukan pap smear, maka semakin bisa Anda mencegah sel kanker berkembang lebih parah.
Tapi Anda, meski gaya hidup dan pola makan di atas bisa mengurangi risiko terbentuknya kanker serviks, hal ini tidak dapat mencegah infeksi virus HPV yang merupakan biang keladi kanker serviks.
Karena itulah, Anda harus tetap membutuhkan vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks ya.(*)