Cegah Kanker Serviks, Pemberian Vaksin HPV Bisa Dilakukan dari Usia 9 Tahun
Berdasarkan data dari Globocan 2018 kematian akibat kanker serviks pertahunnya mencapai 18.279 orang per tahun.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Berdasarkan data dari Globocan 2018 kematian akibat kanker serviks pertahunnya mencapai 18.279 orang per tahun, artinya sebanyak 50 perempuan Indonesia meninggal setiap harinya.
Dr. Venita Eng, MSc dari Perwakilan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengatakan angka kematian masih tinggi padahal kanker serviks merupakan satu-satunya kanker yang dapat dicega.
Cara pencegahan paling ampuh tersebut adalah dengan melakukan suntik vaksin human papillomavirus atau vaksin HPV.
“Banyak yang belum tahu kalau paling utama buat yang belum menikah, yang sudah menikah selain vaksin, papsmir, ifal dan detiksi dini,” kata dr. Venita Eng di pameran foto #ImTrulyWoman di Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).
Mengenai suntik vaksin ini, dr. Venita menyebutkan kalau vaksin HPV sudah bisa dilakukan sejak berusia sembilan tahun.
Baca: Yuki Kato Langganan Mbok Jamu yang Lewat di Depan Rumah
Untuk usia sembilan hingga tiga belas tahun suntikan HPV dilakukan sebanyak dua kali berjeda enam hingga dua belas bulan.
“Sembilan hingga 13 tahun cuma 2 kali aja vaksinnya. jadi 6 hingga 12 bulan kayak anak sekolah 5 SD terus pas 6 SD,” tutur dr. Venita.
Sedangkan untuk usia yang diatas 13 tahun suntikan dilakukan sebanyak tiga tahap. Suntikan kedua berselang dua bulan dari suntikan pertama, dan suntikan ketiga enam bulan setelah vaksin.
Baca: Yuki Kato: Gaya Hidup Nomor Satu, Kesehatan Juga Nomor Satu
Kemudian tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan wanita yang akan menjalankan suntik vaksin, saat menstruasi juga bisa dilakukan.
Ketika dijeda penyuntikan wanita hamil maka vaksin lanjutan bisa dilakukan setelah melahirkan.
“Gak ada persiapan yang penting gak lagi hamil aja, menstruasi gakpapa. Efeknya cuma pegel-pegel aja kok biasanya,” pungjas dr. Venita.(*)