Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

KPPS Meninggal Setelah Kelelahan Bertugas, Ini Penjelasan Medis Lelah dan Begadang Picu Kematian

Semarak pesta demokrasi di tanah air diwarnai kabar duka.Sejumlah Komisi Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dikabarkan meninggal

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in KPPS Meninggal Setelah Kelelahan Bertugas, Ini Penjelasan Medis Lelah dan Begadang Picu Kematian
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas KPPS saat melakukan penghitungan suara untuk Calon Presiden dan Wakil Presiden di TPS 002 Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019). Pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin mendapat 133 suara sedangkan untuk Prabowo dan Sandiaga Uno sebesar 76 suara. (Tribunnews/Jeprima) 

Diduga, korban meninggal dunia akibat tekanan darah tinggi, selain karena kelelahan usai bertugas di TPS.

Hijrah (34) yang juga anggota KPPS TPS 03 menjelaskan, di TPS korban bertugas saat penghitungan surat suara.

"Dia jaga kotak dan perhitungan, saat bertugas fokus, dan agak tegang saya lihat," ucapnya.

Lanjut dia menjelaskan, petugas KPPS telah menyiapkan seluruh perlengkapan pemungutan suara sejak pukul 05.30 Wita, Rabu (17/4/2019), dan mulai pemungutan suara pukul 07.00 Wita.

Kabar serupa datang dari Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

KPPS bernama Jaenal (56) meninggal dunia setelah bertugas, Rabu (17/4/2019).

Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai Guru SD tersebut jatuh pingsan saat melakukan pengecekan di TPS 09 di wilayahnya dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Milenia Kota Bogor.

Berita Rekomendasi

Meski sempat menjalani penanganan intensif di ruang IGD, nyawa Jaenal tak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 14:30 WIB.

"Kurang tidur, maka pas pelaksanaan pemilihan kecapekan, maka pingsan sewaktu melaksanakan pengecekan di TPS tadi," ujar Kapolsek Cijeruk AKP Anak Agung Raka, seperti dilansir dari kompas.com.

Ilustrasi Kelelahan Bekerja - Pria Alami Pendarahan Otak setelah Bekerja 35 Hari Tanpa Libur, Perusahaan Beri Kompensasi Rp2,7 M
Ilustrasi Kelelahan Bekerja - Pria Alami Pendarahan Otak setelah Bekerja 35 Hari Tanpa Libur, Perusahaan Beri Kompensasi Rp2,7 M (KHFP)

Kejadian meninggalnya KPPS meninggal dunia saat pemungutan suara menunjukkan betapa bahayanya kelelahan.

Hanya saja, sering kali kelelahan tidak dianggap sebagai hal berbahaya dan kerap disepelekan. Kelelahan harus diperhatikan karena efeknya bisa membahayakan jiwa.

Ada beberapa penyebab kelelahan yang bisa Anda perhatikan.

Mengutip pejelasan dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, hal-hal yang bisa memicu kelelahan adalah gangguan tidur, kurang makanan bergizi, dehidrasi, gaya hidup kurang sehat, dan masalah psikologis.

Tubuh Anda akan memberikan sinyal jika ia sudah merasa terbebani secara fisik maupun mental.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas