Jangan Paksakan Menyetir Kendaraan Saat Tubuh Butuh Istirahat, Minum Kopi Bukan Solusi
Karena perjalanan jauh, rasa kantuk tak terhindarkan selama perjalanan mudik. Termasuk pengguna kendaraan pribadi. Maka istirahat dibutuhkan.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Karena perjalanan jauh, rasa kantuk tak terhindarkan selama perjalanan mudik Lebaran.
Maka, istirahat atau tidur cukup sangat dibutuhkan untuk memulihkan stamina supaya dapat melanjutkan perjalanan. Sayangnya, tak sedikit yang mengabaikan istirahat karena ingin cepat tiba sampai tujuan.
Padahal, kata spesialis penyakit dalam Dr. T. Djumhana Sp.PD, tidur dapat meningkatkan stamina tubuh saat melakukan perjalanan mudik sehingga menghindari kejadian yang tidak diharapkan saat menyetir.
Disarankan bagi mereka yang membawa kendaraan pribadi, terutama yang menyetir, untuk tidur cukup dan berkualitas sebelum berangkat mudik.
Baca: Jalan Mulus, Jalur Selatan Banyumas-Cilacap Siap Dilalui Pemudik
Saat tidur sistem sirkulasi darah akan kembali ke batas awal sebelum beraktivitas sehingga membuat badan lebih segar.
“Mudik asal kita istirahat sesuai kebutuhan kita dan tiap orang beda-beda dan kualitas bagus, badan sega, nyeri hilang, capek-capek hilang dan tubuh kita kembali lagi ke kondisi normal,” ungkap dr. Djumhana di Jakarta Selatan, Senin (22/5/2019).
Ketika terasa ngantuk dan tidak punya pengganti sebaiknya minggir dulu untuk beristirahat.
Baca: 5 Suvenir yang Wajib Dibeli saat Mudik Lebaran di Jepang
Minum kopi memang bisa membantu melawan kantuk. Tapi tidak menghilangkan rasa capek pada tubuh yang kalau didiamkan akan menimbulkan penyakit.
“Kopi boleh tapi bukan supaya gak tidur 13 jam karena tubuh juga butuh waktu istirahat,” tutur dr. Djumhana.
Kemudian saat tidur pastikan kondisi tubuh rebahan, tidak duduk, karena rebahan dapat membantu meredakan pegal pada otot tungkai kaki dan mengistirahatkan kerja otot lainnya pada tubuh.
“Tidurlah dengan posisi rebahan yang pas, karena paling bagus buat peredangan otot tungkai kaki. Kalau tidur ya tidur, kalau duduk kan melawan gravitasi butuh darah kalau tidur tidak perlu lawan gravitasi,” ujar dr. Djumhana.