Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Sebagian Wanita Depresi Setelah Melahirkan, Apa yang Harus Diketahui untuk Mengatasinya?

Bagi perempuan yang baru atau pernah melahirkan, tiga bulan pertama menjadi rentang waktu yang tidak mudah.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Sebagian Wanita Depresi Setelah Melahirkan, Apa yang Harus Diketahui untuk Mengatasinya?
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/Hermawan Handaka
Stres merupakan salah satu tanda-tanda depresi yang harus diatasi sedini mungkin. Secara psikologis jika gangguan ini tidak segera diatasi ada kemungkinan kesehatan fisik seseorang akan menjadi terganggu, akibatnya bisa berbahaya mulai dari hilangnya semangat hidup. Model : Tiffany Mutiara TRIBUN JATENG/Hermawan Handaka 

TRIBUNNEWS.COM - Bagi perempuan yang baru atau pernah melahirkan, tiga bulan pertama menjadi rentang waktu yang tidak mudah.

Risiko melahirkan begitu besar dan itu tidak berhenti sampai bayi telah dilahirkan saja. Studi mengungkap sebanyak 40% wanita mengalami depresi setelah melakukan persalinan yang disebut baby blues.

Baby blues merupakan suatu kondisi fluktuasi emosi yang terjadi pada ibu baru. Biasanya yang muncul adalah perasaan bingung, tak berdaya, ketidakmampuan mengurus si kecil, kesepian, terkucil, dan mudah marah. 

Baby blues kebanyakan disebabkan oleh adanya perubahan hormon, dimana kadar prolaktin dan laktogen (hormon pembentuk ASI) akan mengalami peningkatan. Kondisi ini akan memicu depresi.

Faktor lain yang memicu baby blues  adalah ketidaksiapan fisik dan psikis saat memegang status baru sebagai ibu.

Sebuah survei oleh Orlando Health mengonfirmasi 40% wanita mengalami kecemasan dan depresi pada pekan-pekan awal setelah persalinan. 

Baca: Sebagian Orang Percaya Ketindihan Ulah Makhluk Halus, Bagaimana Menurut Pandangan Medis?

Baca: Serangan Stroke Ternyata Dapat Diprediksi

Bila tak segera ditangani, kondisi ini tak  hanya berpengaruh pada ibu saja, tetap juga pada si bayi yang akan mengalami gangguan perkembangan sosial, emosional, dan kognitif.

Berita Rekomendasi

Hasil tersebut didapatkan dari survei yang melibatkan 1.229 perempuan. Survei itu juga menemukan 63% ibu baru peduli dengan kesejahteraan mereka sama seperti mereka peduli tentang bayi.

Baca: Apa Saja Olahraga yang Pantang dan Dianjurkan Bagi Penderita Diabetes?

Akan tetapi, sebanyak 37% dari perempuan berusia 18 hingga 34 tahun memprioritaskan kesehatan bayi ketimbang diri sendiri.

Wanita-wanita ini tidak mencari nasihat medis karena malu. Sepertiga dari mereka mengatakan malu pada tubuh sendiri setelah melahirkan.

Dokter kandungan di Orlando Health Winnie Palmer Hospital for Women and Babies, Megan Gray, mengatakan perlu lebih banyak wanita tahu tentang tantangan trimester keempat.

Periode itu adalah waktu di mana bayi yang baru lahir belajar beradaptasi dengan dunia luar setelah tiga bulan pertama lahir.

Ibu perlu mencari bantuan dan tidak ada masalah untuk melakukannya.

"Beberapa bulan pertama setelah Anda melahirkan adalah pengalaman belajar. Jika Anda merasa kewalahan, Anda tidak sendirian," kata Gray dikutip dari AsiaOne.

Gray menyatakan penting bagi wanita untuk menjaga diri mereka sendiri setelah persalinan. Bahkan, perhatian ini perlu dilakukan ketika itu tampak mustahil dengan kondisi bayi yang membutuhkan banyak perhatian.

Psikolog yang berbasis di California, Katayune Kaeni, mengatakan menjadi ibu membutuhkan perubahan dan transisi baik emosional dan fisik. Namun, sama pentingnya bagi ibu untuk memeriksa diri mereka sendiri.

"Ada yang butuh istirahat dari bayi mereka, ada yang tidak. Semua itu baik-baik saja," ujar psikolog dengan sertifikat kesehatan mental perinatal itu.

Berita ini sudah tayang di Gridhealth.Id dengan judul Studi Ungkap 40% Wanita Alami Depresi Pasca Melahirkan, Ini Penyebab dan Solusinya

Sumber: Grid.ID
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas