Layanan RSCM untuk Pasian dengan Gangguan Prostat
RSCM menghadirkan Pusat Layanan Prostat Terpadu (Prostate Center) dengan keunggulan sistem satu pintu dan teknologi robotik.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Tingginya jumlah pasien kanker prostat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) membuat pihak rumah sakit, terus berinovasi menghadirkan pelayanan untuk meredam penyakit tersebut.
RSCM menghadirkan Pusat Layanan Prostat Terpadu (Prostate Center) dengan keunggulan sistem satu pintu dan teknologi robotik.
Kepala Departemen Urologi RSCM - FKUI, dr. Irfan Wahyudi, Sp.U(K) menuturkan dengan sistem tersebut proses pemeriksan sampai dengan diagnosa bisa dilakukan secepat mungkin untuk pendeteksian dini.
Dengan perjanjian konsultasi terlebih dulu, layanan dapat dilaksanakan dalam satu hari dengan layanan biopsi prostat yang menggunakan teknologi robotik untuk pengambilan sampel di lokasi kanker prostat.
Baca: 8 Gejala Pada Tubuh sebagai Peringatan Sebelum Serangan Jantung
Baca: Terjadi Pemadaman Listrik di Jakarta, Bagaimana Kegiatan Operasional di RSCM?
“Jadi layanan ini satu hari untuk evaluasi pasien gangguan prostat dengan biopsi, sehingga pada hari itu juga bisa diperoleh hasilnya, biopsi kami pun tercanggih yaitu dengan robotik biopsi,” papar dr. Irfan di RSCM, Senin (5/8/2019).
RSCM juga kini juga menggunakan teknik minimal invasif seperti yang banyak digunakan di luar negeri, yakni laparoskopi yang dikombinasikan dengan visualisasi 3D untuk menyembuhkan penyakit yang hanya terjadi pada laki-laki itu.
Pengaplikasian teknik laparoskopi dalam penatalksanan kanker dijanjikan memberikan efek komplikasi yang lebih ringan jika dibandingkan dengan operasi terbuka pemgangkatan prostat.
Kemudian dengan teknik laparoskopi durasi rawat juga jadi lebih singkat, jumlah pendarahan yang lebih singkat dan mempermudah operator dalam melakukan manuver-manuver selama operasi.
Sementara itu, Direktur Utama RSCM, dr. Lies Dina Liastuti, Sp. JP(K) berharap pengembangan pelayanan pada proses pendeteksian dan pengobatan kanker prostat dapat mendeteksi sedini mungkin sehingga angka kesembuhan bisa semakin baik.
“Kita tidak mau jadi keranjang pasien lagi, RSCM akan bantu menemukan kasus sedini mungkin jadi pasien stadium satu atau 2 bisa dideteksi dini, pasien survibe dan mendapatkan pengobatan,” ucap dr. Lies di kesempatan yang sama.
Kanker prostat merupakan jenis kanker dengan jumlah angka kejadian terbanyak ke-empat di seluruh dunia dan menempati urutan ke-dua kanker yang diderita oleh pria di bawah kanker paru.
Di Indonesia kanker prostat menempati urutan ke-empat dengan jumlah penderita diperkirakan 250.112 orang yang kebanyakan didiagnosis pada stadium lanjut.