Alasan Umum Kenapa Junk Food Disukai Banyak Orang, Padahal Tidak Sehat
Makanan tidak sehat atau yang junk food sering dianggap buruk untuk tubuh karena tinggi kalori namun kandungan nutrisinya rendah.
Editor: Willem Jonata
Junk food sangat kaya rasa, biasanya terdiri dari rasa manis, berlemak, asin, atau kombinasi ketiganya.
Itulah mengapa makanan yang cenderung tawar seperti sayuran hanya disukai oleh sebagian orang saja.
Bagi orang yang menyukai rasa manis atau asin, junk food menjadi jawabannya. Termasuk kebanyakan anak-anak.
Namun, tak sekadar rasa, kombinasi gula dan lemak juga menciptakan tekstur yang disukai banyak orang. Lemak bisa menciptakan tekstur lembut dan 'creamy', seperti es krim.
Kentang atau ayam goreng yang digoreng di minyak panas juga sangat gurih dan menggugah selera.
Bukan berarti makanan-makanan sehat tak punya tekstur yang baik, tapi terkadang untuk menikmati buah dan sayur segar kita memerlukan waktu untuk terbiasa.
Menjadi kebiasaan
Karena junk food mudah ditemukan dan mudah dibuat, konsumsi makanan ini menjadi kebiasaan.
Inilah masalahnya. Makan sebuah permen atau seporsi kentang goreng sesekali memang tak ada masalah.
Tetapi jika kamu mulai mengidamkan junk food dan menjadikannya sebagai bagian dari pola makan harian, maka kamu akan berisiko mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.
Selain itu, tubuh juga akan kekurangan nutrisi penting dan serat yang penting bagi kesehatan tubuh.
Jadi, jika lain kali kamu melihat restoran burger atau deretan cemilan menarik di etalase mini market, cobalah pikirkan kembali dampak makanan tersebut terhadap kesehatan.
Cari makanan lain yang lebih sehat.
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengapa Junk Food Terasa Lezat di Lidah?